Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Penjabat (Pj) Bupati Flores Timur Doris Alexander Rihi mengeluarkan imbauan kepada warga untuk tidak makan nasi setiap Jumat. Imbauan itu pun menuai kritik.
Dilansis Minggu (24/9/2023), imbauan itu tertuang dalam Surat Edaran Distan KP.521/610/IX/2023 tentang Gerakan ‘Nona Sari Setia’ (No Nasi Satu Hari Sehat Bahagia dan Aman). Imbauan itu ditujukan kepada pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), camat, kepala desa/lurah, serta pimpinan BUMN dan BUMD di seluruh Kabupaten Flores Timur. Surat itu diterbitkan pada Kamis (21/9).
“Diimbau kepada seluruh masyarakat Flores Timur, pada setiap Jumat melakukan diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal dengan suatu gerakan kenyang tidak harus nasi,” tulis edaran tersebut.
Doris mengatakan hal ini dilakukan untuk mengendalikan inflasi yang terjadi akibat kenaikan harga beras. Doris menyebut pihaknya akan terus berusaha membudayakan gerakan tanpa nasi.
“Nona Sari Setia juga untuk mengendalikan inflasi yang terjadi akibat kenaikan harga beras,” kata Doris Rihi.
Imbauan itu pun menuai kritik. Anggota Fraksi PAN DPRD Flores Timur, Muhammad Ikram Ratuloli, mengaku ragu imbauan itu dilakukan untuk menekan inflasi yang dipengaruhi kenaikan harga beras.
“Seperti menjumpai orang mabuk di tengah tanah lapang yang sedang sibuk menjaring angin,” kata Muhammad Ikram Ratuloli kepada detikBali, Minggu (24/9).
Politikus PAN itu membeberkan masyarakat Flores Timur tidak hidup dengan mengandalkan beras yang dibeli di pasar. Menurutnya, warga Flores Timur selalu makan dari apa yang mereka tanam.
“Jadi, tidak makan nasi itu sudah menjadi hal yang lumrah bagi sebagian masyarakat. Bukan barang baru yang mesti diajarkan,” imbuhnya. (ds/sumber Detik.com)