Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) RI dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka mulai melakukan safari politik pertama setelah mendaftar jadi peserta Pilpres 2024.
Gibran memulai safari politik di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (28/10).
Di Boyolali, putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu mengunjungi sentra industri tembaga, Desa Tumang, Cepogo.
Gibran sempat berdialog dengan sejumlah pengrajin dan warga setempat, dan menjanjikan ada intervensi dari pemerintah untuk mengembangkan usaha para pelaku UMKM.
“Pasarnya mulai harus ada intervensi dari pemerintah. Ini ‘kan sudah ada koperasinya, otomatis koperasinya harus di-support dengan alat-alat yang up to date juga,” ujar pria berusia 36 itu.
Meski demikian, kata dia, pengrajin juga memiliki koordinasi yang baik dengan kementerian terkait.
“Ini nanti tinggal dari koperasi, kementerian, tinggal koordinasi biar alat-alat yang dimiliki oleh pengrajin yang ada di sini enggak kalah dengan tempat-tempat yang punya alat-alat CNC, alat laser,” ujar pria yang juga dikenal sebagai Wali Kota Solo itu.
Oleh karena itu, menurut dia, sentra tembaga harus didukung karena mampu hidupi satu desa.
Selain sentra industri tembaga di Desa Tumang, Gibran juga mengunjungi komunitas seni di Dukuh Salam, Desa Samiran, Selo, Boyolali.
“Ya, ini tadi mampir sebentar ke salah satu sanggar yang ada di sini. Luar biasa sekali, isinya anak-anak muda semua yang masih nguri-uri budaya,” kata Gibran saat mengunjungi Padepokan Turonggo Seto di Boyolali.
Terkait dengan kegiatan anak-anak muda tersebut, bakal calon wakil presiden itu mengatakan bahwa Pemerintah harus mendukung mereka.
“Seperti yang saya katakan kemarin, hal-hal yang terkait anak muda, generasi Z, milenial, santri pasti kami dukung penuh,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Gibran juga memuji kondisi Selo yang sejuk dan mendukung sektor pertanian.
“Bagus, potensial untuk semua pertanian,” katanya.
Koordinator Relawan Bolone Mase, Kuat Hermawan Santoso, menjelaskan tak ada alasan khusus Boyolali menjadi lokasi safari politik pertama Gibran.
“Ini silaturahmi kepada masyarakat. Ini ‘kan tempat produksi tembaga. Salah satu yang terkenal tembaga ekspor, apa sih problem-problemnya, Mas Wali juga harus tahu,” katanya.
Selain itu, dia membeberkan sebetulnya sudah ada sejumlah permintaan dari beberapa kota agar Gibran mendatangi tempat-tempat tersebut.
“Pantura Jateng, jalur tengah, dan selatan. Paling siap di jalur tengah sehingga saya pilih ini daripada meloncat pindah ke mana,” imbuhnya. (ds/sumber Antaranews.com/CNNIndonesia.com)