Thursday, September 19, 2024
Home > Berita > Augusto Farfus: “Interlagos… Ini laga amat spesial”

Augusto Farfus: “Interlagos… Ini laga amat spesial”

Sean bersama Agusto dan Leung ketika naik podium P2 di Le Mans 24 Jam, 2024. 9jagonya ayam)

Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Pebalap Brazil yang bernaung dalam tim WRT Augusto Farfus, – rekan seiim pebalap Indonesia Sean Gelael – akan tampil dalam satu musim penuh di lomba ketahanan FIA WEC,  di antaranya laga di kandang sendiri pada kejuaraan bertajuk Rolex 6 Hours of São Paulo, [utaran kelima pada musim 2024.

Kejuaraan ini merupakan putaran kelima musim ini dan untuk pertama kali mampir lagi ke Brazil, diadakan di São Paulo pada 13-14 Juli 2024.

Ini diadakan untuk pertama kalinya sejak Autódromo José Carlos Pace di Interlagos digunakan untuk laga sportscar.

“Saya amat menantikan berlaga di sini,” kata Augusto Farfus seperti dilansir fiawec.com. Bersama pebalap United Autosportsm Nicolas Costa, pebalap berusia 40 tahun dari tim WRT itu merupakan satu dari dua pebalap tuan rumah Brazil yang tampil di kejuaraan WEC 2024.

“Interlagos merupakan sirkuit ikon. Laga nanti merupakan momen amat special,” kata Farfus.

Pebalap BMW M itu berharap akan terjadi “pertunjukan besar” di São Paulo , yang seperti lintasan baru pada semua pebalap yang berlaga di trek sepanjang 4.309-km dan dilalui melawan arah jaruh jam.

“Ini merupakan lintasan terpendek tahun ini, jadi balapan menjadi lebih intens. Pengemudi Hypercars akan sulit sekali mencatat waktu terbaik mereka,” tambah Augusto. “Apalagi pada saat balapann nanti kondisi iklim di Brazil bisa mencapai 30°C atau 10°C dan akan berjuhan. Tapi cuaca dapat berubah dengan amat cepat, bahkan dari hari ke hari.  Tim harus beradaptasi dengan ccpat. Saya amat menikmati balapan nanti dan berharap naik podium,” ujarnya.

“Tapi kita belum tahu apakah kami nanti berada di urutan terdepan atau belakang,” katanya.

Bila melihat hasil yang ditoreh Augusto bersama rekannya pada laga sebelumnya musim ini, bisa jadi harapan atau mimpi Augusto itu akan merupakan mimpi jadi kenyataan,

Agusto Farfus, pebalap Brazil, yang akan turun di Interlagor bersama tim WRT 31 yang diperkuat Sean Gelael dan Darrenn Leung. (fiawec)

Bersama Sean Gelael dan Darren Leung sebagai rekan setimnya, pebalap kelahiran Curitiba-itu sudah naik podium dua kali. Mereka mengendarai mobil BMW M4 dengan nomor pintu WRT 31 dan berlaga di kelas GT3. Mereka mendapat kibaran bendera di finis pada laga 6 Hours of Imola, putaran kedua WEC, sekaligus merupakan kemenangan pertama Augusto pada laga musim ini.

“Kemenagan di Imola mengubah perspektif kami serta pendekatan kami pada musim ini,” kata Augusto dengan menambahkan, “Sebelum mengawali laga musim ini kami belum tahu apakah kami akan berada di depan atau di belakang. Saya belum dapat memastikan apa yang akan terjadi pada kami. Kemudian kami meninggalkan Imola dengan harapan tinggi di kejuaraan musim ini. Ini merupakan momentum yang tak akan terlupakan,” katanya.

Nasib mobil nomor 31 itu di kelas LMGT3 berubah di kejuaraan TotalEnergies 6 Hours of Spa-Francorchamps, ketika nobil nomor 2 Cadillac mengalami kecelakaan dengan Sean Gelael di lintasan Kemmel.

Kemudian di laga merebutkan poin ganda di Le Mans 24 jam, Team WRT hanya dapat disaingi  mobil No. 91 Manthey EMA Porsche. “Kami amat kuat malam itu sehingga berada di P2. Kami tidak memilikii kendaraan yang lebih cepat tapi kami tidak ada melakukan kesalahan,” tambah Augusto.

Augusto Farfus juga akan mencoba memenuhi nilai lebih, karena ia terlibat dalam tim pengembangan versi EVO   BMW M4 GT3, mobil dimana ia juga bekerja sebagai pebalap BMW. “Kami harus optimistis dengan kendaraan serta semua sistem kerjanya,” kataya.

Dalam kejuaraan letahanan FIA WEC, tim LMGT3 pabrik itu harus membuktikan kepiawaiam BMW M4 GT3 sebelum versi EVO berakhir tahun depan.  Team WRT No. 31 berada di urutan ketiga klasemen sementara, terpaut hanya dua point di bawah Porsche 911-yang melajukan tim Manthey pada paruh waktu kejuaraan musim ini.

“Tujuan kami tidak berubah,” ujar Augusto, “Prioritas kami menjalankan profesi kami dengan senang, meminimalisirkesalahandan tetap bekerja sekuat mungkis seperti biasanya. Kami tim kuat dan gabungan pebalap kuat tapi level kejuaraan ini amat tinggi. Gabungan pebalap pro, Silver dan Bronze, membuat harus ada ekstra kekuatan di lapangan serta tambahan strategi yang harus jitu.

“Ini yang membuat saya semakin bersemangat.  Ini pertama kali saya ikut kompetisi ini secara penuh di kejuaraan WEC. Begitu banyak pabrik dan pebalap ikut, semua memiliki komitmen dalam balapan,” katanya.

Sean Gelael – tantangaan besar

Sementara Sean Gelael mengatakan ia merasa amat tertantang berlaga di Interlagos sekaligus ingin naik podium lagi seperti yang dialami di Le Mans 24 Jam dan di Imola.

Pebalap Idonesia Sean Gelael bersama tim WRT 31 sudah siap berlaga di Interlagos, Brazil. (jagonya ayam)

Pada laga sebelumnya di sirkuit bersejarah de la Sarthe, Sean bersama tim WRT31 mampu meraih podium dan ini membuat ia merasa amat percaya diri.

“Saya merasa percaya diri tinggi dan tertantang tampil di sirkuit Brazil itu,” kata Sean dalam temu pers bersama Pertamax yang mendukungnya serta tim WRT di kejuaraan itu.

Sean mengatakan, balapan di Brasil merupakan tantangan besar. Sebab, seri tersebut sudah lama vakum dari dunia balap ketahanan. Terakhir kali 6H of Sao Paolo hadir di FIA WEC pada musim 2014.

Selain itu, tim WRT31 juga harus mendapatkan BoP (Balance of Performance) atau tambahan beban di mobil sebagai runner-up di Le Mans dan sebagai peringkat tiga klasemen sementara kelas LMGT3.

”Kondisi mobil kami tidak buruk. Tapi juga bukan yang terbaik untuk balapan dengan karakteristik lintasan sirkuit Interlagos,” terang Sean,”Tim menyiapkan mobil yang kompetitif dan strategi yang tepat untuk mendapatkan kemenangan,” kata Sean.

:Tim WRT 31 berusaha keras untuk naik podium di Interlagos,” kata Sean.  (fiawec / ar loebis)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru