Perjuangan Sean Gelael bersama timnya pada kompetisi 2024 cukup keras dan mendebarkan dan hasil akhirnya tidak mengecewakan karena proses yang dilakoninya sepanjang tahun amat menakjubkan bila diamati dari satu lomba ke lomba lainnya.
Perjuangan yang membawa nama bangsa dan negara itu, diawali dengan kekhawatiran atas ketidakpastian turunnya Sean pada seri FIA WEC 2024 , sementara semua tim lain sudah mendaftarkan nama para pebalap mereka.
Ketika para pendukung Sean sedang bertanya-tanya, pebalap jangkung itu tiba-tiba tampil dalam kejuaraan 24 H Dubai pada 28 Januari 2024 bersama tim Century Motorsport #14.
Ia meraih hasil fantastis di kelas GT3 ProAm, naik Podium 1. Tahun sebelumnya, Sean bersama Valentino Rossi berada di urutan ketiga pada kejuaraan dan kelas yang sama. Pada awal musim 2024, Sean juga tampil di kejuaraan Asian Le Mans bersama tim Sainteloc Racing 43 asal Prancis dan finis di P4.
Akhirnya berita menggembirakan muncul pada awal tahun, menyatakan Sean akan turun tetap bersama tim WRT. Ia satu tim dengan rekannya Valentino Rossi, tetapi tampil dengan kendaraan berbeda, di kelas baru LMGT3.
Nah, kejuaraan ketahanan mobil FIA WEC 2024 mencapai rekor dengan diikuti sebanyak 19 kendaraan Hypercars dan 18 kelas LMGT3, berasal dari 14 pabrik sehingga menorehkan catatan rekor terbanyak dalam sejarah perlombaan FIA WEC.
Di antara parbik yang akan menurunkan mobil mereka adalah Alpine, Aston Martin, BMW, Cadillac, Corvette, Ferrari, Ford, Isotta Fraschini, Lamborghini, Lexus, McLaren, Peugeot, Porsche dan Toyota.
Kejutan lain pun muncul di antara para pebalap, dengan hadirnya pebalap yang baru juara di kelas LMP2 Champion Robert Kubica yang melaju bersama AF Corse di atas Ferrari 499P Hypercar. Mantan pebalap F1 dan terakhir sebagai pebalap kedua Mercedes F1, Mick Schumacher, juga beralih ke laga ketahanan setelah namanya tercantum sebagai pebalap tim Alpine.
Sebanyak sembilan pabrik bertarung di kelas Hypercar di antaranya juara bertahan dunia Toyota plus Cadillac, Ferrari, Peugeot dan Porsche. Alpine meningkankan kelasnya dari LMP2 ke kategori Hypercar dan akan bergabung dengan pendatang baru BMW, Lamborghini dan Isotta Fraschini.
Dalam kejutan demi kejutan itulah Sean Gelael ikut berlaga, dalam delapan putaran laga, dengan bertambahnya tuan rumah Sao Paulo (Brazil), serta putaran baru di Doha (Qatar) dan Imola (Italia) plus di COTA di Texas, Amerika.
Balapan pembuka
Balapan pembuka FIA WEC 2024, Qatar 1812 KM, di Lusail International Circuit diwarnai drama. Pada kelas utama, Hypercar, Toyota dibuat kewalahan dan Porsche memenangi balapan hari Sabtu (2/3). Di kelas LMGT3, Sean Gelael tampil heroik bersama Team WRT 31 karena berhasil mengatasi kendala sejak start dari P14 dan finis di P6.1
Horor sempat terjadi ketika Sean yang tadinya berpeluang menyusul Valentino Rossi (WRT 46) malah kemudian melorot terus. Bannya amat aus dan dia tidak bisa berbuat apa-apa, hanya ingin menyelamatkan mobilnya bisa masuk ke pit dan berganti ke Farfus dengan ban baru.
“Saya terkena traffic, ada dua mobil di depan saya yang tak memberi jalan sampai beberapa waktu dan itu membuat ban saya cepat aus,” kata Sean. “Saya bersyukur bisa finis bagus, P6, dan mobil kami pun tak bermasalah.”
Juara dan “history maker” di Imola
Di arena lomba yang disaksikan sekitar 76.000 penonton ini pada 21 April, Sean dan WRT 31 tampil sebagai juara di Imola, mengalahkan rekannya Valentino Rossi dan WRT 46.
Tontonan mengagumkan diperlihatkan Sean Gelael dan dua rekan setimnya, Darren Leung (Inggris) dan Augusto Farfus (Brasil) pada lomba 6 Hours of Imola.
Saat Sean di balik kemudi WRT 31 sempat balik lagi ke P3, dan bersama WRT 46 menjadi sorotan karena sejak start selalu ada di posisi podium, di mana pada saat bersamaan Valentino Rossi bertarung di mobil nomor 46.
Sean dengan mantap memangkas jarak dengan Rossi menjadi 19, 17, 13, 10, 8, dan terakhir 5 detik. Ini merupakan perjuangan mahaberat mengingat kondisi lintasan juga tak mudah karena banyak insiden mobil keluar trek dan lalu membawa kerikil ke dalam lintasan lomba.
Sean bisa memangkas waktu sedemikian rupa karena rata-rata dia lebih cepat 1 sampai 1,5 detik dari legenda MotoGP asal Italia yang banting setir menjadi pebalap mobil profesional itu. Duel Sean vs Rossi berakhir dan walau posisi lomba tak berubah, P2 dan P3, namun WRT 31 mendapat angin karena jarak telah mengecil.
Menariknya, saat itu posisi lomba bukan lagi berebut P2 melainkan P1 karena tim Manthey PureRxcing 92 yang ada di P1 tiba-tiba mengubah strategi dan masuk pit justru ketika masuk bagian akhir salah satu periode Full Course Yellow (FCY). Ini menguntungkan Team WRT. Farfus, yang sebagian balapannya diwarnai hujan, secara mantap bertahan di P1 hingga finis dan WRT 46 di posisi P2.
Kemenangan ini menyebabkan Sean dan timnya disebut sebagai “history maker” (pencatat sejarah) bagi pabrik mobil yang dikendarainya (BMW). Pabrik ini menjadi juara untuk pertama kalinya di laga FIA WEC sejak kejuaraan itu digelar pada 2012.
Kepala Tim BMW M WRT, Vincent Vosse, dengan wajah berseri ketika itu mengatakan, “Akhir minggu luar biasa bagi para kru LMGT3.”
Sean Gelael mengatakan, “Saya senang dengan kemenangan ini dan salut buat dua rekan setim saya. Saat lomba kami sempat ada di posisi belakang, lalu kemudian ada di depan dan alhamdulillah bertahan hingga finis di posisi satu. Terima kasih untuk semua yang telah mendukung dan mendoakan kami.”
Le Mans 24 Jam
Pada 17 Juni 2024, Sean Gelael finis di posisi dua pada race bergengsi 24 hours Le Mans di Circuit de la Sharte, Prancis, dengan dukungan Pertamax Turbo.
Sean Gelael-Darren Leung-Augusto Farfus yang tergabung dalam Team WRT 31 berhasil tancap gas mengamankan podium dengan perjuangan yang luar biasa.
Sean Gelael bersama Team WRT 31 mengawali start dari P15 dan sempat tertinggal di posisi P20 di kelas LMGT3. Namun, perjuangan yang keras pada siang hingga malam di lintasan kering dan basah mampu mengantarkan Team WRT 31 ke posisi dua.
“Ini perjuangan yang tidak mudah. Kami berterima kasih kepada semua yang sudah mendukung hingga kami bisa mengamankan posisi dua,” kata Sean.
Le Man lainnya di COTA
Pada 18 September 2024, gelaran kejuaraan Lone Star Le Mans berlangsung spektakular di COTA, disaksikan langsung sekitar 65. 089 pasang mata yang memenuhi sirkuit di Amerika itu.
Selain merasakan panas yang amat sangat di kokpit dan jalur pit, laga berlangsung intens pada cuaca yang berubah-ubah. Laga Hypercars merupakan akhir minggu terbaik bagi BMW M V8 Hybrid, kendati terjadinya penalti membuat mereka tampil tidak seperti yang diharapkan.
Di kelas LMGT3, Ahmad Al Harthy melejit dari P15 ke P5 pada stint awal. Ia bersama rekan setimnya, Maximime Martin dan Valentino Rossi, tampi; amat kuar di atas mobil nomor #46 -sampai akhirnya mengalami masalah dengan power steering kendaraan mereka dan mundur 20 menit menjelang akhir lomba.
Mobil nomor #31, dikemudikan Augusto Farfus, Sean Gelael, dan Darren Leung, berjuang keras sampai akhirnya berada di garis akhir pada P5, setelah mendapat dua kali penalti.
Walau begitu ketika menyerahkan kendali ke Sean, Leung berada tetap di P10. Ketika pebalap Jagonya Ayam Motorsport ini berada di trek, dia berulang kali menyusul beberapa pebalap.
Dalam drama jalannya lomba itu, yang pertama dilewati Sean adalah Ryan Hardwick (Proton Competition 77), lalu Francois Heriau (Vista AF Corse 55). Menyelesaikan stint pertamanya sebelum melakukan pit stop, Sean berada di P7.
Lagi-lagi, strategi undercut WRT 31 yang merupakan Global Partner Pertamax Turbo ini membuahkan hasil. Ketika sebelum pit Sean berada di belakang mobil WRT 46, namun setelah kedua tim menyelesaikan pit stop masing-masing, WRT 31 ada di depan di mana Sean berada di depan Valentino Rossi untuk mobil 46.
Ketika terjadi drive through penalty akibat pelanggaran saat periode Full Course Yellow (FCY) membuat posisi Sean kembali turun. Ketika menyerahkan lomba kepada Farfus, Sean ada di P9.
Pebalap Brasil itu juga mempertontonkan apa yang dilakukan Sean, menyusul beberapa pebalap, di antaranya Benjamin Barker (Proton Competition 77). Bahkan Farfus juga membuat fastest lap demi fastest lap untuk berada di P5.
Hal positif lain yang didapat bagi WRT 31 adalah fastest lap kelas LMGT3 yang dibuat Farfus, yakni 2:04.707 dan lebih cepat 0.4 detik ketimbang fastest lap berikut yang dibuat tim pemenang, Heart of Racing Team 27.
“Kami finis di P5 dan membawa pulang beberapa poin, Tapi sayangnya, kami di belakang dua mobil Porsche (tim Manthey) yang sama-sama memburu gelar juara LMGT3,” kata Sean seusai lomba.
Di Fuji dan Bahrain
Di sirkuit Ikonik Jepang, Fuji Speedway, Sean naik panggung berurutan, pada 2022 menempati P1 dan pada 2023 berada di P3.
Pada 11 September 2022, Sean ditemani Robin Frinjs dari Belanda dan Dries Vanthoor (Belgia) yang menggantikan Rene Rast yang berhalangan, tampil fantastis sejak melejit dari posisi start keempat pada kelas LMP2.
Pada laga 2024, dalam aksi susul menyusul jelang akhir lomba di Fuji, mobil WRT 31 yang dikemudikan Frinjs sempat bersenggolan dengan mobil lawan tapi laga tetap dapat berlanjut. Hingga akhir lomba WRT 31 berada di urutan ketiga.
Pada putaran ketujuh FIA WEC 2024, senggolan terjadi menyebabkan mobil yang dikemudikan Sean rusak walau masih dapat berlanjut hingga akhir laga.
Walau kecewa dengan WRT 31, namun Team WRT masih bersuka cita dengan podium WRT 46 yang diperkuat Valentino Rossi finis di P3 dan BMW M Team WRT 15 finis P2 di kelas Hypercar.
“Itulah risiko balapan,” kata Ricardo Gelael mengomentari perlombaan yang cukup mendebarkan itu.
“Kejadian itu amat disayangkan, tapi itulah lomba, ada kalah ada menang dan ada faktor keberuntungan,” kata Ricardo. Setelah lomba di Fuji Speedway, kelasemen sementara kelas LMGT3 dipuncaki tim Manthey PureRxcing 92 dengan simpanan 136 poin, disusul Mathey EMA 91 dengan 90 poin dan WRT 31 – 85 poin.
Peringkat 4 dunia
“Bukan akhir musim yang diinginkan baik oleh Sean Gelael maupun Team WRT 31. Target menjadi runner-up dunia di kelas LMGT3 FIA WEC 2024 tak tercapai, namun satu hal positif lain tetap didapat: Ranking 4 Dunia.”
Demikian teras berita di media massa nasional, setelah Sean dan timnya berlaga di Bahrain, sebagau penutup lomba 2024.
Power mobil kalah, tingkat pemakaian ban tinggi, serta hal lain di luar kendali menjadi pertanda kesulitan bagi tim yang start dari P12 yang dilakukan oleh Leung, lebih membuat kondisi tidak menguntungkan.
Posisi mereka sempat naik dan masuk 10 Besar, bahkan P7, tapi kemudian melorot lagi. Bahkan, puncak dari segala ketidakberuntungan terjadi tak lama menjelang finis.
Farfus yang sedang berduel dengan Alex Riberas (Heart of Racing Team 27) menyenggol mobil Aston Martin. Farfus yang mestinya finis di P11 melorot ke P13 karena kena tambahan waktu sebagai kompensasi drive through penalty yang tak bisa dieksekusi, akibat insiden di atas.
WRT 31 finis di P13 dan tak membawa satu pun poin. Ranking 3 Dunia yang tadinya milik mereka diambil oleh tim pemenang balapan delapan jam di Bahrain, AF Corse 55. Berkat tambahan 38 poin, tim Italia itu melonjak ke posisi tiga dengan 97 angka.
Juara tim kelas LMGT3 adalah Manthey PureRxcing 92, disusul tim Manthey lain, mobil 91, dan baru AF Corse. WRT yang menurunkan dua mobil, 31 dan 46, harus puas di P4 dan P6.
Bagi Sean, Ranking 4 ini menyamai prestasi tahun lalu sekaligus mengukuhkan dirinya senantiasa selalu ada di 5 Besar Dunia sejak debutnya di FIA WEC. Pada 2021 dan 2022 runner-up, lalu 2023 dan 2024 di posisi empat dunia.
“Balapan berat, tapi posisi akhir di klasemen tetap patut kita syukuri. Terima kasih untuk semua yang telah mendukung dan mendoakan saya. Semoga tahun depan saya bisa lebih baik lagi,” ujar Sean.
Sebagai seorang atlet, walau memahami kaidah laga adalah kalah atau menang, Sean tentu kecewa dengan hasil yang diperolehnya, namun sebagai manusia ia tetap bersyukur dan berterima kasih kepada tim dan pendukungnya.
Terlebih pada 14 Oktober ia mendadak dipanggil tim WRT untuk berlaga di Spanyol dan membantu Calan Williams (Australia), menyapu bersih kategori Silver Cup pada putaran terakhir Fanatec GT World Challenge Europe (GTWCE) Sprint Cup.
Perjuangan Sean Gelael dan timnya pun mendapat apresiasi dari Tim WRT yang menyatakan puas dengan penampilan para pebalapnya di kelas hypercar dan LMGT 3 pada kompetisi FIA WEC 2024.
“WRT bersaing positif pada musim 2024 ini. Kami tampil tangguh dan bersaing keras dan mendapatkan hasil yang tidak mengecewakan,” kata Tim Principle WRT, Vincent Vosse, dalam laman mereka.
Tampil menjadi “history maker” dan berjuang keras untuk berada di urutan keempat dunia, merupakan hasil luar biasa dengan proses yang mendebarakan dari laga ke laga.
Amat beralasan Ikatan Motor Indonesia (IMI) menganugerahkan penghargaan IMI Awards kepada Sean Gelael dalam kategori IMI Achievement International 2023-2024 pada 9 Desember 2024. Juga kepada Ricardo Gelael pada kategori Lifetime Achievement Award.
Semoga Sean dan timnya mencapai sukses lebih tinggi pada kompetisi 2025. (arl)