Thursday, December 12, 2024
Home > Global > ISIS Incar Anak-Anak Untuk Dijadikan Mujahid

ISIS Incar Anak-Anak Untuk Dijadikan Mujahid

anggota-isis-termuda

anggota-isis-termuda

MIMBAR-RAKYAT.com ( Suriah) – Kesulitan  cari calon mujahid, ISIS incar anak-anak untuk dijadikan mujahid .Perekrutan  besar-besaran  anak dan remaja untuk ikut bergabung, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, itu karena ISIS mengalami kesulitan merekrut orang dewasa.

“Tercatat sejak awal tahun 2015, hanya 120 orang dewasa yang bergabung dengan mereka, ” ungkap Kepala Observatorium yang berbasis di Inggris, Rami Abdulrahman seperti dilansir dari Reuters, Selasa (24/3).

Kontrol yang lebih ketat di perbatasan Turki yang menyebabkan pejuang asing sulit untuk masuk ke Suriah.  Ini membuat ISIS mengalami kesulitan dalam perekrutan. Demi mendapatkan pejuang, ISIS pun mendorong orang tua di Suriah untuk menyekolahkan anak mereka di kamp-kamp pelatihan. Ada pula anak-anak di Suriah yang direkrut tanpa persetujuan dari orangtuanya.

“Perekrutan ISIS sering memikat anak-anak itu  karena adanya tawaran uang,” kata Observatorium, yang melacak konflik menggunakan sumber di lapangan.

Adapun, di kamp-kamp pelatihan, kata dia, anak-anak belajar menggunakan senjata api peluru tajam. Mereka diajarkan berperang di pertempuran dan mengemudi.

Observatorium menambahkan, ISIS juga merekrut anak-anak sebagai informan dan sebagai penjaga untuk kantor pusat. Anak-anak yang cacat sejak lahir pun diterima dengan tangan terbuka oleh ISIS.

400 Anak

ISIS mengkalim telah merekrut dalam 3 bulan terakhir sedikitnya 400 anak di Suriah untuk mengikuti pelatihan militer dan indoktrinasi garis keras yang disebut dengan nama Cubs Khilafah.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, kebanyakan anak-anak yang direkrut berusia di bawah 18 tahun. Mereka direkrut dari sekolah, masjid dan tempat umum di mana ISIS melakukan pembunuhan dan kekerasan terhadap masyarakat lokal.

Dalam sebuah video yang disebar oleh ISIS awal bulan ini, seorang anak laki-laki menembak mati seorang Arab Israel yang dituduh menjadi mata-mata. Menurut sumber kepolisian Prancis, anak tersebut kemungkinan merupakan saudara tiri dari Mohamed Merah, yang telah membunuh tiga orang tentara, seorang rabbi dan tiga anak Yahudi di Toulouse pada tahun 2012.

“Mereka menggunakan anak-anak karena mudah untuk mencuci otak mereka. Mereka dapat membangun anak-anak ini menjadi apa yang mereka inginkan,” kata Kepala Observatorium yang berbasis di Inggris, Rami Abdulrahman seperti dilansir dari Reuters, Selasa (24/3).

(ais)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru