Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Sebanyak empat unit rumah warga roboh akibat tanah longsor yang melanda dua kecamatan di Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur pada Kamis (17/6), pukul 02.00 WIB.
Menurut Tim Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulanggan Bencana (BNPB), terdapat setidaknya 270 Kepala Keluarga (KK) masih terisolir. Longsor diakibatkan curah hujan yang tinggi disertai struktur tanah yang labil di wilayah tersebut.
Dua kecamatan terdampak tanah longsor adalah Kecamatan Sendang dan Kecamatan Pagerwojo. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung melaporkan, terdapat tiga desa terdampak di Kecamatan Sendang, yakni Desa Nglurup, Keduyo dan Nyawangan. Sementara di Kecamatan Pagerwejo terdapat Desa Mulyasari dan Gambiran terdampak bencana ini.
BPBD Kabupaten Tulungagung merinci data sementara kerugian materil akibat tanah longsor ini di Kecamatan Sendang meliputi 4 unit rumah roboh, 5 unit tiang listrik roboh, 1 hektar lahan pertanian jagung terdampak, dan 1 unit jembatan permanen rusak berat. Selain itu terdapat akses jalan tertutup material longsor dengan panjang 200 meter dan tinggi 2 meter serta lebar jalan 6 meter tidak dapat dilalui kendaraan.
Rusaknya akses jalan tersebut menyebabkan setidaknya terdapat 270 KK terisolasi dan 1 KK atau 5 jiwa mengungsi ke tempat ibadah setempat. Tiang-tiang listrik yang roboh menyebabkan putusnya jaringan listrik di lokasi tersebut.
Di Kecamatan Pagerwojo dilaporkan adanya enam unit rumah yang temboknya jebol, selain itu terdapat juga akses jalan yang tertutup material longsor sepanjang 30 meter dan tinggi 1 meter serta lebar 50 cm.
BPBD Kabupaten Tulungagung telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait serta memberikan bantuan makanan siap saji, famili kit, selimut dan terpal kepada korban terdampak.
Selain itu, bersama Dinas PUPR terkait juga telah mengerahkan 3 unit alat berat untuk membuka akses jalan dan membersihkan material akibat longsor.
Cuaca di lokasi kejadian pada sore hari dilaporkan cerah berawan. Namun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika telah merilis peringatan dini cuaca buruk tiga harian, Kamis (17/6) hingga Sabtu (19/6), yakni waspada terhadap hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat pada pagi hari di wilayah Kabupaten Malang, Batu, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang dan Bondowoso. Siang-Sore hari di wilayah Mojokerto, Nganjuk, Madiun, Kota Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kota Blitar, Kota Kediri, Malang, Kota Malang, Batu, dan Pasuruan.
Melalui kajian InaRISK BNPB, Kabupaten Tulungagung memang memiliki risiko bencana tanah longsor sedang hingga tinggi, dengan luas risiko mencapai 27.541 hektar atau sekitar 15 kecamatan terpapar.
Melihat kajian risiko dan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG, masyarakat diimbau agar selalu waspada terhadap ancaman adanya longsor susulan maupun bencana hidrometeorologi lainnya yang dapat terjadi sewaktu-waktu.***(edy)