Thursday, December 12, 2024
Home > Berita > 3 Fraksi Dilarang Hadiri Paripurna, Raperda Desa Gagal Disahkan

3 Fraksi Dilarang Hadiri Paripurna, Raperda Desa Gagal Disahkan

Rapat DPRD. (ist)

MIMBAR-RAKYAT.COM (Bekasi) – Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Bekasi yang mengagendakan pengesahan Raperda Desa menjadi Perda kacau balau, kemarin. Pasalnya, rapat yang dihujani interupsi itu hanya dihadiri 28 dari 47 anggota dewan.

Awalnya, sidang paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD, Mustakim berjalan normal. Namun menjelang sore, banyak interupsi dari anggota dewan.

Interupsi pertama disampaikan Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan sekaligus Ketua Pansus XIX, Yudhi Darmansyah.

Dia mengatakan, kecewa dan tidak dihargai lantaran tidak hadirnya sejumlah anggota legislatif dari anggota 3 Fraksi, yakni Kebangkitan Nasdem, Pesatuan Bintang Nurani, serta  Golkar sebagai fraksi terbesar di DPRD Kabupaten Bekasi.

“Raperda Desa saat ini sangatlah urgent. Perda Desa di daerah lain sudah ditetapkan. Tapi di Kabupaten Bekasi kami melihat ada upaya penjegalan, penahanan supaya paripurna ini tidak
berjalan dari 3 fraksi tersebut,” tudingnya.

Bahkan, anggota Fraksi Golkar berjumlah 10 orang yang kebenyakan anggota Pansus, tak seorang pun hadir.

“Dilihat perjalanan dari awal, mereka aktif, sekarang di Paripurna tidak ada dan apa alasannya? Artinya rakyat harus tau, mana fraksi-fraksi yang pro rakyat dan mana hanya
mementingkan golongan,” ucapnya.

Nyumarno dari Fraksi PDI Perjuangan menambahkan, ketidakhadiran anggota legislatif itu merupakan upaya penjegalan yang dilakukan secara sistematif, masif dan terstrukur oleh 3 Fraksi tersebut.

“Kami minta pimpinan DPRD mencabut kembali keputusan yang kita ambil, karena ini upaya untuk menjegal dan mempermalukan fraksi-fraksi yang bekerja di DPRD,” katanya.

Pimpinan sidang paripurna, Mustakim mengusulkan agar pengesehan perda ini diundur hingga 16 Desember 2016 mendatang bersamaan dengan pembahasan lainnya. Usulan itupun disepakati.

Soal ketidakhadiran dalam sidang ini, seorang anggota Fraksi Golkar yang enggan disebutkan namanya, mengaku tidak diizinkan pimpinannya. “Saya dapat perintah dari pimpinan agar tidak usah hadir dalam rapat tersebut. Ini keputusan partai, kalau kita anak buah,” cetusnya. (joh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru