MIMBAR-RAKYAT.Com (Jakarta) – Jumlah warga DKI Jakarta yang sembuh dari infeksi Covid-19 hari ini kembali bertambah. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia Tatri Lestari Handayani mengatakan, sebanyak 338 orang dinyatakan telah sembuh.
Jumlah kesembuhan itu dari total kasus positif Covid-19 di DKI sebanyak 3.745 kasus. “Sebanyak 338 orang dinyatakan telah sembuh,” kata Dwi, Minggu (26/4). Sementara untuk jumlah kematian atas penyebaran virus Corona di Jakarta hingga hari ini mencapai 357 kasus.
Saat ini, kata Dwi, sebanyak 1.952 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit, dan 1.098 orang melakukan self isolation di rumah. Dan sebanyak 968 orang menunggu hasil laboratorium.
Sedangkan, untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 43 orang. Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 5.947 orang (5.761 sudah selesai dipantau dan 186 masih dipantau) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 5.285 orang (4.400 sudah pulang dari perawatan dan 885 masih dirawat).
Dwi turut menerangkan, untuk rapid test masih terus berlangsung di 6 wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai. Total sebanyak 72.415 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif Covid-19 sebesar 4 persen, dengan rincian 2.879 orang dinyatakan positif Covid-19 dan 69.536 orang dinyatakan negatif.
Dwi menuturkan, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta beserta jajaran juga telah memberikan layanan kesehatan jiwa terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19. Psikolog dan tenaga kesehatan jiwa di Puskesmas memberikan layanan dukungan kesehatan jiwa dan psiko sosial melalui telepon dan chat Whatsapp.
“Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta turut memberikan layanan konsultasi online melalui aplikasi sahabat jiwa (berbasis website) pada situs https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id/. Bagi masyarakat yang mengakses, akan diberikan layanan konseling oleh Psikolog yang bertugas di Puskesmas di Provinsi DKI Jakarta,” ungkap Dwi.
Pemprov DKI Jakarta juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah membantu dan berkolaborasi menangani pandemi Covid-19. Sampai dengan tanggal 25 April 2020, terdapat total 112 kolaborator yang telah berpartisipasi, dengan rincian 50 kolaborator berasal dari lembaga usaha; 25 kolaborator merupakan LSM/OMS, Badan PBB, dan universitas; 27 kolaborator merupakan perorangan; dan 10 kolaborator merupakan kementerian dan setingkat kementerian.
Sedangkan, bagi masyarakat yang ingin berkolaborasi, dukungan atau bantuan yang masih dibutuhkan adalah Alat Pelindung Diri, masker, sarung tangan, disinfektan, dan natura. Dukungan dapat langsung disampaikan ke Jakarta Development Collaboration Network (JDCN) melalui Sekretariat Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta, Balai Kota, Blok G Lantai 2 atau melalui kanal jdcn.jakarta.go.id dan Chat Center di nomor 081196000196 dan 081196000197.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta menyampaikan perkembangan terkini per 26 April 2020.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia Tatri Lestari Handayani memaparkan pihak Pemprov DKI telah memeriksa sebanyak 72.415 orang melalui metode rapid test atau test cepat.
“Total sebanyak 72.415 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif Covid-19 sebesar 4 persen,” ujar Dwi Oktavia, Minggu (26/4).
Dwi menyebut, dari 72.415 orang yang mengikuti rapid test, 2.879 orang dinyatakan positif Corona, sementara 69.536 orang dinyatakan negatif.
“Rapid test masih terus berlangsung di enam wilayah Kota atau Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP),” kata Dwi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyatakan sasaran dan prioritas untuk rapid test yakni mereka yang berisiko tinggi menularkan ataupun tertular. Misalnya tenaga medis, orang-orang yang memiliki riwayat kontak fisik dengan kasus pasien dalam pengawasan (PDP) hingga orang dalam pemantauan (ODP).
Apabila hasil tes tersebut positif, langkah selanjutnya yakni dilakukan pengambilan tes swab, isolasi mandiri, atau dirujuk ke shelter sesuai kriteria keparahan selama menunggu hasil polymerase chain reaction (PCR). Bila kondisi memburuk sebelum hasil PCR diperoleh, maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit.
Kemudian bila hasilnya negatif, pasien diinformasikan untuk isolasi mandiri selama 14 hari. Bila kondisi memburuk, dirujuk ke rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan PCR atau memeriksa ulang rapid test sebanyak satu kali pada hari ke 7-10 setelah tes awal.
Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Jakarta per siang ini, Minggu (26/4) bertambah jadi 3.746 orang. Hari sebelumnya baru 3.681 orang, artinya hari ini mengutip dari laman corona.jakarta.go.id mengalami penambahan 65 orang.
Dari jumlah tersebut, 52 persen atau setara 1.952 orang dirawat inap. Sementara 29 persen atau 1.099 orang diisolasi secara mandiri.
Angka kematian di Jakarta cukup tinggi, masih merujuk ke laman yang sama angka kematian mencapai 10 persen atau setara dengan 357 orang. Sedangkan yang sembuh ada sembilan persen atau sebanding dengan 338 orang.
Sementara itu jumlah Pasien Dalam Pengawasan atau PDP di Jakarta mencapai 5.285 orang. Sebanyak 885 orang atau 17 persen di antaranya masih dirawat, sedangkan 4.400 orang atau 83 persennya sudah pulang dan sehat.
Sedangkan total orang dalam pemantauan atau ODP di Jakarta ada 5.990 orang. 186 orang atau tiga persen masih dalam proses pemantauan. Dan 97 persen atau 5.804 orang lainnya telah selesai pemantauan. (L/M/d)