Mimbar-Rakyat.com (Kermanshah) – Lebih dari 400 orang tewas di Iran dan Irak dan 7.000 terluka saat gempa berkekuatan 7,3 melanda kedua negara, akhir pekan lalu, yang menyebabkan kerusakan paling parah di provinsi Kermanshah, sebuah daerah pegunungan pedesaan di Iran.
Al Jazeera melaporkan, petugas penyelamat di Iran barat berjuang untuk menemukan korban selamat dalam pencarian bagi mereka yang terjebak di bawah reruntuhan setelah sebuah gempa kuat melanda wilayah perbatasan Irak-Iran, Minggu (12/11) waktu setempat.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Republik Islam Iran menempatkan staf dan sukarelawan untuk membantu pertolongan, namun mereka mengatakan “kemungkinan bertahan hidup sangat kecil” bagi mereka yang terkubur di reruntuhan.
“Ini adalah kekacauan total di sini, kebanyakan rumah hancur di Kermanshah dan orang-orang terjebak di bawah batu bata dan puing-puing setelah gempa,” kata Ali Sadeghi, seorang sukarelawan dari Masyarakat Bulan Sabit Merah, mengatakan kepada Al Jazeera.
“Seiring dengan kami, keluarga orang-orang yang terjebak juga berusaha membantu keluar orang-orang yang tertimbun dan berharap menemukan mereka hidup-hidup. Operasi penyelamatan lambat dan sulit … Kami telah mengeluarkan sejumlah mayat sejak tadi malam.”
Survei Geologi AS menyebutkan, setidaknya ada 150 gempa susulan setelah gempa awal. Kerusakan terburuk terjadi di kota Sarpol-e Zahab di Kermanshah, yang terletak di Pegunungan Zagros yang memisahkan Iran dan Irak.
Warga Sarpol-e-Zahab mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pasokan listrik dan air terputus di kota dan telepon dan layanan telepon genggam hilang timbul.
Fatemeh, penduduk setempat, dan korban selamat lainnya, menunggu dalam cuaca dingin untuk mendapatkan bantuan setelah rumah mereka roboh.
“Kami kehilangan rumah, juga semua perabotan kami. Saya tidak tahu apa yang akan kami lakukan sekarang. Di mana kita akan tinggal? Saya menikah dua tahun yang lalu … semuanya hilang,” kata Fatemeh kepada Al Jazeera. Fatemeh mengatakan bahwa orang-orang berteriak dan meratap di jalanan setelah gempa besar.
Media Iran melaporkan setidaknya 14 provinsi di Iran mengalami kerusakan. Bulan Sabit Merah mengatakan bahwa pihaknya mendirikan lebih dari 5.000 tenda untuk menyediakan tempat penampungan darurat. Sebanyak 16.000 orang membutuhkan bantuan segera.
Menurut Al Jazeera, media lokal di Iran menyebutkan bahwa Bulan Sabit Merah Turki mengumpulkan 3.000 tenda dan pemanas serta 10.000 tempat tidur dan selimut, dan memindahkan mereka ke arah perbatasan Irak.***(janet)