Jeritan Hati
Puisi: Djunaedi Tjunti Agus
Banyak yang terlintas
Satu demi satu muncul
Bak lembaran buku
Berwarna warni, penuh corak
Ada merah, hitam, putih
Senang, sedih, sesal
Campur aduk, buruk baik
Ada kebanggan ada sesal
Hati terus berkata-kata
Kenapa begini, begitu
Kenapa tidak selalu putih
Kenapa harus terjadi
Tikungan, jalan lurus dilalui
Jalan berlobang menghadang
Jalan bergelombang dilindas
Tubuh terguncang, turun naik
Kadang terhempas, terhenyak
Sesal juga sering mencuat
Kenapa saya harus di sana
Kenapa saya tak menghindar
Kenapa saya terbawa
Kenapa saya tak berpikir matang
Kenapa dan kenapa
Buruk baik telah terjadi
Bangga dan sesal berbagi
Hati kadang bangga
Tapi lain waktu nelangsa
Jeritan hati kadang pedih
Jalan lurus saatnya dijaga
Semoga semua bermakna
Terhindar dari malapetaka
Jauh dari dosa-dosa
Tidak menyakiti dan disakiti
Tidak melanggar ajaran agama
Moderen bukan berarti bebas
Pergaulan tetap harus ada batas
Buruk baik harus dikaji
Meski sekecil apapun
Halal haram diperhatikan
Dosa dan pahala dipilah
Semoga tak ada lagi jeritan hati
Berganti dengan kedamaian
Untuk selamanya
260517