MIMBAR-RAKYAT.COM (Bogor) – Saber Pungli yang sudah dicanangkan pemerintah mulai digalakkan di sejumlah instansi pemerintah daerah. Meski demikian, masih ada calo berkeliaran di kantor pelayanan umum. Memang tak sebanyak sebelum Tim Saber Pungli dibentuk.
Bahkan Kantor BPN Kabupaten Bogor kini melayani lewat online. Pemohon akan dilayani jika menyerahkan berkas dan persyaratan pengajuan sertifikat lewat online. Selain itu, pemohon tak bisa menemui kepala kantor atau pejabat BPN di ruang kerjanya.
“Jika mau ketemu, nanti kami datang ke loket,” ujar Kasi Penetapan Hak Atas Tanah Kantor Kantor Badan Pertanahan Nasionoal (BPN) Kabupaten Bogor, kemarin.
Sejumlah calo yang biasa membantu pengurusan sertifikat juga tidak lagi mendapat orderan. “Sepi. Tak ada lagi yang mau ngurus sertifika lewat kami,” sebut Khadafy, calo sertifikat. Sedangkan pemohon BPN Kabupaten Bekasi diperbolehkan masuk hanya membawa berkas permohonan.
Salah satu pemohon menolak menitipkan tasnya dengan alasannya ada uang. Kepala BPN Dirwan Dahri datang dan meminta pemohon itu menitipkan tasnya tapi warga tadi malah nyelonong keluar.
“Saya tegaskan tas dilarang dibawa masuk. Siapa tahu duit segepok itu buat menjebak kami, tahu-tahu ada Tim Saber Pungli. Ini prosedur baru dan mau kami buktikan tidak ada pungli. Jangan khawatir, tas tersimpan dengan aman,” katanya.
Para pejabat BPN juga berkantor di loket, termasuk Dirwan yang meja kerjanya dekat pintu masuk kantor.
Di BPN Kota Tangerang, meski terpampang sejumlah imbauan untuk mengurus sendiri urusan tanahnya, tapi calo masih berseliwren. “Tadi saya ditawari mau cepat tidak? Tapi saya tolak,” ucap Adang, warga Kebon Nanas seraya menunjuk seorang pria paruh baya yang menawarkan jasa. “Katanya dia pensiunan BPN, sekarang nyalo,” tambahnya.
Sedangkan pengendara mengeluhkan pungutan parkir dua kali di Taman Parkir, Pasar Anyar, Kota Tangerang. “Saat masuk bayar Rp1.000, tapi saat parkir di dalam diminta lagi Rp1.000,” ucap Sunardi, warga Babakan yang mengantar istri berbelanja.
E. Zarkasyi, Kepala Dishub Kota Tangerang membatah, pihaknya main mata dengan juru parkir di kawasan itu. Diakuinya, juru parkir di kawasan itu memberatkan dan berjanji menertibkanya. “Kita sudah punya tim penertib yang telah dibentuk sejak September dan siap menertibkannya,” tegasnya.
Sedangkan Kepala Dishub Kota Bekasi Yayan Yulian menegaskan, sudah mengunpulkan semua anak buahnya. “Jika sampai ada laporan pungli, kami tidak mentolelirnya dan dibawa ke hukum,” tegasnya.
Dia mengakui akibat ulah oknum anak buahnya beberapa waktu lalu, instansinya dicibir. “Tapi, sekarang Alhamdulillah, belum ada laporan lagi,” katanya. (joh)