Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyambut baik dan mendukung program Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), yakni Pesantrenpreneur 2021 sebagai rangkaian kegiatan Bulan Pemuda dalam menyambut Hari Sumpah Pemuda 2021.
“Saya apresiasi kepada Kemenpora yang membuat acara yang luar biasa, mendukung dan menjadikan pondok pesantren menjadi pusat ekonomi kerakyatan,” kata Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengawali sambutannya dalam acara Launching Bulan Pemuda dan Kick Off Pesantrenpreneur Tahun 2021 dengan tema “Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh”, di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (28/9) malam.
Dalam kesempatan ini, Airlangga Hartarto yang juga Koordinator PPKM Luar Jawa dan Bali mengajak dan mendorong pondok pesantren berkolaborasi dengan pemerintah. Sebab, banyak program pemerintah yang ditujukan untuk meningkatkan perekonomian rakyat khususnya yang berbasis pesantren.
“Ada beberapa kegiatan ekonomi yang bisa digulirkan. Kebetulan kami waktu di Kementerian Perindustrian menggulirkan beberapa program antara lain untuk kebutuhan di pesantren, misalnya membuat roti untuk tambahan makanan santriwan santriwati, itu bisa diberikan alat untuk membuat roti dan pernah kita bantu untuk pengelolaan sampah,” katanya, seperti dikutip dari kemenpora.go.id.
“Banyak kegiatan-kegiatan yang bisa dimulai dari kebutuhan internal di pesantren. Nah mungkin itu bisa mulai untuk menjadi cikal bakal untuk menjalankan perekonomian berbasis koperasi,” tambahnya.
Airlangga juga mendorong pesantren mengembangkan kewirausahaan sesuai dengan kebutuhan dan lokasi pesantren. Misalnya, dengan membuka mini pom untuk kendaraan bermotor. Untuk masalah modal, saat ini pemerintah memiliki program subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 3 persen hingga akhir tahun 2021.
“Jadi bunganya sangat rendah karena disubsidi pemerintah,” tuturnya.
Airlangga menjelaskan bahwa tahun lalu, pemerintah menyiapkan anggatan sebesar Rp190 triliun untuk kredit usaha rakyat. Saat ini, anggaran untuk pemulihan ekonomi tersebut ditingkatkan menjadi Rp285 triliun.
“Ini untuk kita menciptakan sebanyak mungkin pengusaha-pengusaha. Tidak perlu jaminan dan tanpa jaminan, bunga disubsidi pemerintah. Jadi untuk para pemuda tunggu apalagi ini adalah kesempatan terbaik karena pemerintah sedang berkonsentrasi pada Usaha Kecil dan Menengah,” jelasnya.
Disamping itu, Airlangga mendorong pesantren ikut mengembangkan literasi digital melalui library digital dan penggunaan komputer dalam berbagai kegiatan termasuk proses belajar mengajar.
“Digitalisasi ini menjadi bagian dari pendidikan apalagi ke depan kita sudah memasuki era digitalisasi,” ujarnya.
“Indonesia saat ini 15 terbesar ekonomi dunia. Tapi pemerintah sekarang sedang mempersiapkan perencanaan agar di era adik-adik santriwan santriwati di tahun 2045 Indonesia menjadi 5 besar negara terbesar di dunia,” katanya.
Hadir dalam acara ini antara lain; Wakil ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily, Menpora periode tahun 1987-1991 Akbar Tanjung, Menpora periode tahun 1998 – 1999 Agung Laksono, Menpora periode tahun 2013-2014 Roy Suryo, Pengasuh Pondok Pesantren Assyiddiqiah Jakarta KH. Ahmad Mahrus Iskandar.
Hadir pula dari Kemenpora, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, Asrorun Ni’am, Deputi Pemberdayaan Pemuda, Faisal Abdullah, Staf Ahli Bidang Ekonomi Kreatif Kemenpora, Jonni Mardizal, Staf Khusus Bidang Kreativitas dan Inovasi Kaum Milenial, Alia Noorayu Laksono.***(edy)