Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo telah meminta Direktur Jenderal Otonomi Daerah mengecek kasus aksi koboi Wakil Bupati Tolitoli, Abdul Rahman Hi Budding terhadap Bupati Tolitoli Mohammad Saleh Bantilan, Rabu (31/1).
Tjahjo, usai menghadiri Rapat Terbatas di Istana Negara, di Jakarta, Kamis (1/2). Seperti dilaporkan website Kemendagri menyatakan, urusan perseteruan kepala daerah dan wakil, cukup diselesaikan oleh gubernur. Karena gubernur adalah wakil pemerintah pusat. Dan, ia telah menyerahkan penyelesaian kasus tersebut kepada Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Pada prinsipnya wakil pemerintah pusat di daerah itu gubernur. Untuk urusan konflik konflik, permasalahan yang ada di tingkat bupati, walikota ya kita serahkan kepada gubernur,” kata Tjahjo.
Tolitoli, sebuah Kabupaten di Sulawesi Tengah itu tiba-tiba mengundang perhatian, karena Wakil Bupati Bupati dan Bupati hampir saja beradu jotos di depan umum, ketika pelantikan dan pembacaan sumpah pejabat di lingkungan pemerintah Tolitoli dilakukan Bupati Mohammad Saleh Bantilan, Rabu (31/1). Seusai pembacaan sumpah, Wakil Bupati Abdul Rahman Hi Budding merangsek bak koboi.
Video pertengkaran itu beredar luas, termasuk di ibu kota Jakarta. Kejadian itu disebut Mendagri Tjahjo Kumolo memalukan.
Rahman menendang meja secara tiba-tiba dan mengagetkan para hadirin, ketika Bupati masih berdiri di podium. Bupatikemudian memerintahkan polisi menangkap Rahman. Kedua pimpinan sempat adu mulut dan bersitegang tanpa mempedulikan sekitarnya.
Terlihat sejumlah orang menenangkan Rahman. Namun Rahman terus berteriak dan menantang Bupati. Namun apappun yang dilakukannya, Bupati menyatakan pejabat yang telah dilantiknya sah. Bupati Tolitoli melaporkan wakilnya itu ke Mapolres Tolitoli.***(edy t)