Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Dalam sepekan dua orang remaja hilang dan belum ketemu hingga saat ini. Pada Minggu, (10/10) seorang siswi kelas 3 SMA Negri 1 Kuningan, bernama Putri Kania Aulia Dewi (17 tahun), hilang sejak Sabtu (9/10/2021). Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, saat pergi Putri yang memiliki tinggi badan 162 cm dengan berat badan 45 Kg saat itu mengenakan kerudung rabani berwarna biru tua, dan baju switer hijau tua. “Terus menggunakan celana cream jenis chino dan sepatu tali convers warna cream,” ujar salah satu kerabatnya Diding.
Dituturkan Diding, Putri sempat pamit dengan orangtua untuk bermain dengan temannya namun sejak pukul 10.00 pagi, orangtuanya kehilangan kontak.
Kemudian berselang tiga hari, seorang pelajar MTs dilaporkan hilang pada Rabu (13/10/2021). Pelajar MTs Negri 3 Kuningan, bernama Akhmad Nurrohim, telah pergi dari rumah sejak Selasa (12/10/2021) pagi.
Kabar hilang kedua remaja tersebut tentunya meresahkan masyarakat Kabupaten Kuningan. “Ngeri banyak anak hilang, duh gimana ya, padahal sudah tatap muka. Jadi takut, tapi kalau gak sekolah anak – anak kasihan di rumah terus,” ujar Mery seorang ibu rumah tangga, warga Kelurahan Awirarangan, Rabu (13/10/2021).
Hal tersebut menjadi sorotan Anggota Legislatif Komisi IV, dr. Toto Taufikurohman mengungkapkan keprihatinannya dengan kejadian tersebut. “Saya turut prihati dengan adanya kejadian pelajar yang hilang dalam satu pekan ini,” ujar dr. Toto.
Dikatakan Toto, sebaiknya pihak sekolah waspada dengan adanya hal tersebut dan orangtua pun bisa dan semoga pihak berwenang segera mengungkapkan apa yang terjadi. “Dan soal kehilangan ini, pengawasan orangtua juga harus lebih ditingkatan dan guru – guru sekarang harus tetap menjaga prokes, sedangkan untuk par petugas harus lebih ditingkatkan lagi pengawasan,” jelasnya.
Saat ditanya soal hubungannya dengan Kabupaten Laiak anak pihaknya meminta agar Pemkab Kuningan meningkatkan prosedur lainnya seperti gizi dan stunting, dll. (Dien)