Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Kejaksaan Agung (Kejagung) berharap kericuhan akibat pengawal Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengancam menembak wartawan tak terjadi lagi. Peristiwa kericuhan ini terjadi usai Airlangga menjalani pemeriksaan terkait kasus mafia minyak goreng, yakni tindak pidana korupsi pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya di industri kelapa sawit.
“Saya melihat masih dalam tahap-tahap proporsional dan profesional teman-teman media bekerja. Kami, Kejaksaan, sangat terbantu dengan kehadiran media selama ini. Harapan kami ke depan jangan ada lagi kejadian-kejadian seperti itu,” ujar Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana kepada wartawan, Rabu (26/7/2023).
Ketut pun menyayangkan atas tindakan pengawal Airlangga tersebut. Sebab kerumunan dan desak-desakan adalah hal biasa dalam meliput peristiwa.
“Harusnya tidak ada kata-kata pengancaman seperti itu, kerumunan dan desak-desakan bagi teman-teman media hal yang biasa dan menjadi tugas kesaharian mereka,” ujarnya.
Menurut Ketut, selama ini belum pernah ada keributan yang terjadi terhadap wartawan usai pemeriksaan, seperti saat Airlangga Hartarto diperiksa. Dia berharap, hal tersebut tidak terjadi lagi dan semua pihak bisa saling menghargai satu sama lain.
Sebelumnya, sejumlah orang mengawal Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri pemeriksaan di Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus mafia minyak goreng, yakni tindak pidana korupsi pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya di industri kelapa sawit. Mereka sempat cekcok dengan wartawan yang meliput usai pemeriksaan.
Pantauan, Senin (24/7/2023), Airlangga Hartarto bergegas meninggalkan Kejagung sekitar pukul 21.05 WIB. Sempat terjadi dorong-dorongan antara pengawalnya dengan awak media yang masih mencoba meminta keterangan dari Airlangga.
Saat mendekati mobil, terdengar teriakan ancaman dari salah satu pengawal Airlangga. Bahkan, dia sempat melontarkan kalimat penggunaan senjata.
“Buka jalan, gue tembak, tembak lo,” ancam pengawal Airlangga kepada wartawan.
Usai Airlangga Hartarto memasuki kendaraannya, mobil rombongan belakang mendesak kerumunan hingga sebagian wartawan terdorong. Emosi dan cekcok terjadi, hingga saling melontarkan makian dan kata-kata kasar.
Mendengar hal tersebut, awak media berlari mengejar pengendara mobil tersebut. Pengemudi kemudian tancap gas keluar, Kejagung mengikuti kendaraan Airlangga Hartarto. (ds/sumber Liputan6.com)