MIMBAR-RAKYAT.com (Kabanjahe): Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, ada empat prioritas penanganan dampak erupsi Gunung Sinabung yang akan dilakukan pemerintah. Antara lain mengalokasikan anggaran untuk mereka yang kehilangan pekerjaan dan merelokasi warga yang tinggal dalam radius 3 kilometer.
Penegasan itu dikatakan Presiden seusai mendengar paparan Komandan Satgas Tanggap Darurat, dr. Saberina Mars, di Posko Penanganan Erupsi Gunung Sinabung, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis (23/1) siang.
“Saya sudah memikirkan alokasi anggaran sekian miliar untuk yang tadinya bekerja kemudian menganggur bisa kita beri pekerjaan,” kata Presiden SBY. Para pengungsi juga diperhatikan aspek psikologis dan sosialnya. “Mereka yang sekolah juga jangan sampai drop-out,” ujar SBY.
Soal relokasi, ujar Presiden, warga yang tinggal dalam radius 3 kilometer dari Gunung Sinabung dinilai berbahaya. “Boleh masih bertani, tapi tempat tinggal harus di luar radius yang aman,” Presiden menambahkan.
Dua prioritas lainnya, seperti dilaporkan website resmi Presiden RI, presidenri.go.id, dalam penanganan korban erupsi Sinabung adalah mencegah jatuhnya korban lagi dan pengelolaan serta pelayanan pengungsi di penampungan.
Jumat (24/1) Presiden akan menetapkan solusi dan kebijakan permanen untuk mengatasi dampak erupsi. Konsepnya sudah ada sejak sebelum berangkat ke lokasi, namun Presiden masih ingin melihat langsung kondisi di lapangan serta berinteraksi dengan para pengungsi.
SBY , Kamis (23.1) malam akan melakukan pertemuan dengan pemerintah daerah untuk memastikan berbagai hal, seperti penetapan tempat relokasi dan bantuan keringanan bagi pengungsi yang terganggu mata pencariannya.
“Karena anggaran yang diperlukan besar, hampir Rp 1 triliun, saya harus pastikan dana tersedia, ada legalitas penggunaan, dan mekanisme penyalurannya,” kata SBY menjelaskan.
Presiden SBY dan Ibu Ani beersama sejumlah menteri tiba di Posko Penanganan Erupsi Gunung Sinabung menggunakan mobil dari Medan, sejauh 74 kilometer. Begitu tiba di posko, Presiden disambut Bupati Karo Kena Ukur Karo Jambi Surbakti. Presiden kemudian menuju tenda untuk mendengarkan paparan dari Komandan Satgas Tanggap Darurat, dr. Saberina Mars.
Erupsi Sinabung terjadi pertama kali pada 15 September, dan berlanjut sampai 29 September 2013. Tercatat 12.005 orang mengungsi. Pada 3 November 2013, erupsi kembali terjadi dan berdasarkan rekomendasi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, maka status Gunung Sinabung ditingkatkan menjadi Siaga. Pada 19 Desember 2013 status menjadi Awas. “Sekarang ada 42 titik pengungsian dengan 9.245 KK atau 28.745 jiwa,” kata dokter Saberina Mars.
SBY yang sudah berkunjung ke 21 lokasi bencana di seluruh Tanah Air malam ini bersama Ibu Ani beserta para menteri akan menginap di Posko di kompleks Gereja Paroki, Kota Kabanjahe. Beberapa meneri menyertai Presiden dalam kunjungan ini, seperti Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendagri Gamawan Fauzi, Mensos Salim Segaf Al-Jufrie, dan Kepala BIN Marciano Norman.***janet
kumpulankawanlama@yahoo.com
Foto: Presiden SBY dan Ibu Ani serta sejumlah menteri KIB II mengunjungi Posko Penanganan Erupsi Gunung Sinabung, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis (23/1). Ada tiga posko yang didatangi, yakni Posko Masjid Agung Kabanjahe, GBKP Kompleks Asrama Kodim, dan Gereja Paroki. (presidenri.go.id)