Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Polemik Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun hingga sekarang masih menjadi perbincangan hangat di media. Kini pengakuan dari salah satu anggota aktif Negara Islam Indonesia (NII) membongkar Ponpes yang dipimpin oleh Panji Gumilang itu.
Dilansir dari tvOneNews, Sabtu 15 Juli 2023, dalam sebuah wawancara anggota aktif NII ini menyebutkan aliran dana Al Zaytun yang masuk.
“Ibu (sebut saja Mawar), apa benar anda anggota aktif dari Negara Islam Indonesia (NII)?,” tanya Dwi Anggia. Ibu Mawar itu membeberkan ketika ditanya bawah dirinya merupakan anggota aktif NII. Selain dirinya, suaminya pun juga merupakan pengurus NII di salah satu tempat di Indonesia.
Selain itu juga, Ibu Mawar mengaku kepada presenter TV One bahwa dirinya merasa tidak nyaman ketika menjadi anggota NII.
“Ada hal yang membuat saya tidak nyaman, misalnya per orang anggota ditargetkan harus memberikan sejumlah uang, seperti iuran-iuran, yang dipaksakan” ungkap Ibu Mawar. Terkait pungutan biaya tersebut ada kaitanya dengan Al Zaytun. Dana tersebut akan disalurkan untuk pembangunan Masjid Rahmatan Lil Alamin di Komplek Pondok Pesantren Al Zaytun.
Dana yang sudah terkumpul dikelola oleh Program JAMMAS (Jahe Membangun Masjid). Pimpinan Ponpes Al Zaytun Syekh Panji Gumilang temui polisi di depan massa pendemo.
“Semua yayasan yang bernaung dibawah NII, setiap anggota diundang kesana untuk mengikrarkan program JAMMAS, untuk kesanggupan memberikan dana sebagai donatur,” ungkap Ibu Mawar.
Dia menambahkan lebih lanjut, bahwa sumbangan ke Ponpes Al Zaytun bersifat wajib dan tiap bulannya ada kenaikan sumbangan ke ponpes tersebut.
Hal tersebutlah yang membuat Ibu Mawar merasa tidak nyaman menjadi anggota NII “Di wilayah yang suami saya urus, ada sekitar berapa miliar dana yang dikumpulkan untuk dikelola dengan semua yang ada di bawahnya itu (NII). Untuk pastinya diatas Rp3 miliar,” tutur anggota NII yang enggan disebutkan namanya itu. (ds/sumber Viva.co.id)