MIMBAR-RAKYAT.Com (Serang) – Anggota DPRD Kabupaten Serang, Abdul Gofur merasa kecewa dengan terbengkalainya sentra perdagangan emping di Kampung Panenjoan, Desa Luwuk, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Serang.
Anggota Komisi II ini menilai bahwa pembangunan tersebut menelan anggaran cukup besar dari uang rakyat.
Menurur Abdul Gofur, Minggu (2/4), Pemkab Serang akan dianggap melakukan pemborosan jika tempat perdagangan emping itu tidak segera dimanfaatkan.
“Saya kira ini adalah pemborosan, buat apa membangun tempat penjualan emping kalau memang tidak digunakan, ya menurut saya mending buat membangun jalan atau memperbaiki sekolah rusak, kalau memang tidak bermanfaat,” imbuhnya.
Diketahui, showroom emping yang dikabarkan menelan anggaran senilai Rp2,8 miliar dari dana APBD Kabupaten Serang ini telah diresmikan oleh Bupati Serang Tatu Chasanah. Namun bangunan itu belum juga dimanfaatkan.
Dari pantauan, showroom yang masih terlihat baru itu tampak lengang.Pintu gerbang ditutup bilah bambu. Rumput tumbuh liar di bagian muka areal showroom. Sampah juga terlihat berserakan.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang Abdul Wahid mengaku akan segera membuka showroom emping tersebut. Menurutnya, saat ini pihaknya masih melakukan rapat pembahasan bersama forum yang bakal mengoperasikan.
“Kemarin kan ada wacana BUMdes (yang mengelola showroom emping), cuma karena forum juga memohon untuk kegiatan ini untuk ikut mengelolanya, jadi dipadukan pengelolaannya,” kata Abdul Wahid. (joh)