MIMBAR-RAKYAT.Com (jakarta)- Permukiman padat penduduk di Jalan Tomang Utama Raya, RT 02 RW XV, Tomang, Jakarta Barat, Senin (21/19/2019) terbakar, mengakibatkan ribuan warga mengungsi. Gubernur Anies Baswedan memastikan pemprov telah menyediakan hunian bagi korban kebakaran.
“Setiap ada kejadian yang datang pertama petugas kebakaran, kesehatan, pengamanan, dan bersama langsung datang Dinsos (dinas sosial) untuk menyiapkan rumah tinggal sementara, sekaligus juga makan, kebutuhan sehari-hari, dan kebutuhan sekolah,” kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (21/1/2019).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menuturkan, respons yang diberikan oleh pemprov itu merupakan aktivitas rutin setiap kali masyarakat Ibu Kota tertimpa musibah kebakaran. Pemprov juga secara otomatis akan menyediakan dapur umum untuk pengungsi.
“Jadi, itu sudah menjadi rutin kita kerjakan. Semua respons cepat yang terkait dengan kebakaran dan implikasinya itu berjalan, termasuk juga tadi pagi,” ujar dia.
Baca juga : Ambruknya Bekisting Pier Head Becakayu, Anies: Beda dengan Elevated Infrastructure Development
Kepala Dinas Sosial Irmansyah menuturkan, dari catatan ada sekitar 290 kepala keluarga (KK) harus kehilangan rumah akibat kebakaran. Sebanyak 1.200 jiwa terpaksa mengungsi di tenda pengungsian.
“Kami sediakan dapur umum untuk masak nasi. Kita sediakan di sana sampai seminggu,” tutur Irmansyah.
Kebakaran yang melanda kawasan permukiman padat penduduk di Jalan Tomang Timur, RT 05, Jakarta Barat. Lokasi tepatnya di sekitar belakang Roxy Square.
Baca juga : Viral Video Larangan Anies Naik Podium, Anies: Bangga Persija Menang
Kepala Operasi Pengendalian Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat, Rompis Romli mengatakan, berdasarkan laporan sementara, api berasal dari kompor warga. (ds/sumber inews.id)
Sekitar 250 rumah padat penduduk di tiga RW, Jalan Tomang, Jakarta Barat, hangus terbakar Senin (21/1/2019) dinihari hangus terbakar.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun 289 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.190 jiwa kehilangan tempat tinggalnya.
Kepala Seksi Operasi Kebakaran Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat, Rompis Ramlih, mengatakan, ada tiga RW terdampak akibat kebakaran tersebut.
“RW 11, RW 14 dan RW 15. Kalau di RW 11 ada 20 rumah, di RW 14 terdampak 200 rumah dan RW 15 ada 30 rumah. Total sekitar 250 rumah,” kata Rompis yang menyebutkan api bru bisa dipadamkan empat jam kemudian setelah mengerahkan 22 mobil pemadam.
Menurutnya, api diduga berasal dari konsleting dari mesin penanak nasi salah satu rumah di RW 15 RT 02.
Tidak ada korban jiwa akibat kebakaran itu. Namun, 1.190 orang harus mengungsi karena tempat tinggal mereka tidak bisa ditempati. “Total KK dan korban yang terbanyak sebanyak, 289 KK, dan 1.190 jiwa. Titik kebakaran berada tepat di sekitar belakang mal Roxy Square,” ucapnya.
Menurut keterangan salah satu saksi mata, insiden tersebut terjadi saat warga masih tertidur lelap. Dalam waktu seketika, muncul kobaran api dari atap salah satu rumah warga dan langsung memyambar ke bangunan-bangunan hunian lain yang berada di sekitarnya
Sejumlah warga yang panik ketakutan langsung berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya agar kobaran api tidak semakin meluas. Namun nahas, banyaknya material bangunan yang mudah terbakar, ditambah kencangnya tiupan angin, membuat api kian sulit dijinakkan.
“Awalnya, masak nasi. Lalu listriknya kebakar, apinya langsung menjalar ke mana-mana. Semua perkakas kami habis terbakar,” kata salah satu warga yang rumahnya juga ikut terbakar, Bambang.
Api yang berkobar sejak pukul 02:30 ini menghanguskan ratusan rumah di tiga RW yakni RW 15, 14 dan 11. Korban kebakaran untuk sementara mengungsi di beberapa tempat yakni Masjid Baiturrahman, SMPN 286 maupun Pos Rw 013.
Menurut pengakuan saksi mata Mat Ali (58) dirinya biasa terbangun sekitar pukul 03.00 untuk melaksanakan salat tahajud dilanjutkan salat subuh. “Saya melihat ada kobaran api di wilayah Rw011. Letaknya masih jauh dari kediaman saya,” katanya.
Lantas pria yang tengah berobat jalan akibat sakit jantung itu buru-buru membangunkan warga. “Tujuan saya agar warga tak panik dan menyekamatkan harta bendanya,” harapnya.
Namun tanpa disangka dalam hitungan menit api ternyata berkobar sangat cepat. Rumah Mat Ali pun akhirnya ludes dimangsa si jago merah. “Habis semua harta saya. Sampai surat untuk kontrol ke rumah sakit juga ikut terbakar,” ujar pria berjanggut itu. (P/d)