MIMBAR-RAYAT.Com (Tansel) – Petugas Densus 88 Mabes Polri menangkap terduga teroris di Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (11/8). Istri dan dua anaknya ikut dibawa ke Mako Brimob.
Terduga ST ditangkap saat akan mengantar sekolah anak. Dia dibawa ke Mako Brimob bersama anaknya itu sekira pukul 06:30.
Setengah jam kemudian istri dan satu anak dibawa ke Mako Brimob dengan menggunakan kendaraan dinas Polres Tangsel.
Sekira pukul 07:30, tim identifikasi Polres Tangsel kembali ke rumah itu. Sejumlah dokumen yang terkumpul dalam empat boks disita, dibawa ke Polres Tangsel.
Polisi membawa sejumlah barang bukti dalam empat boks dari rumah di sebuah cluster di Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel).
Penggeledahan rumah itu dilakukan aparat Polres Tangsel pimpinan Kasat Reskrim AKP Alexander Yurikho sekira pukul 08:00. Sejumlah barang bukti yang disita di antaranya dokumen, laptop, CPU, HP, buku-buku jihad, voice recorder, tablet, CD jihad, buku agenda, badik, papan sasaran panah dan hardisk.
Sebelumnya, sekira pukul 06:30, tim Densus 88 pimpinan Kompol Budi Prasetya menangkap TS, 39. “Dibawa ke Mako Brimob,” ujar Kapolres Tangsel, AKBP Fadli Widiyanto.
Pantauan wartawan di lapangan, rumah mewah berlantai dua tersebut dihuni ST bersama istri dan kedua anaknya. Saka diketahui baru satu tahun mengontrak rumah milik DW.
Petugas keamanan cluster terlihat menjaga ketat pintu masuk komplek perumahan tersebut. Mereka juga tidak memperbolehkan wartawan mendekati rumah terduga teroris itu.
Rohim, petugas keamanan, mengatakan, salah satu penghuni di komplek tempatnya bekerja itu diamankan polisi. “Tadi pagi jam 07-an (penangkapan), saya tidak terlalu tahu karena baru ganti, aplusan,” ucapnya.
Menurutnya, bapak dua anak itu diamankan petugas bersenjata lengkap. Namun, Rohim tak tahu dimawa kemana. “Saya tidak tahu polisi dari Polres atau Densus, tapi tadi beberapa petugas terlihat membawa senjata laras panjang,” ucap dia.
Sampai saat ini Petugas tak memberi akses kepada tamu yang tidak dikenal dan tanpa tujuan jelas untuk masuk ke dalam cluster. Terlihat empat petugas keamanan cluster dengan pakaian safari berjaga di depan pintu yang diportal.
“Belum ada perintah dari komandan saya, mohon maaf ya, tidak boleh ke dalam,” ucapnya. Saat ini sejumlah wartawan masih menunggu di gerbang utama cluster. Sejumlah aparat berpakaian preman juga terlihat berjaga di pos penjagaan. (joh)