Mimbar-Rakyat.Com ( Cikarang Pusat) – Menghadapi musim penghujan dan mengantisipasi terjadinya banjir di wilayah Kabupaten Bekasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) hanya memiliki 28 unit perahu karet, yang dirasakan masih sangat jauh dari cukup mengingat wilayah Kabupaten Bekasi yang demikian luas.
Jumlah 28 unit pun, termasuk delapan unit yang baru dibeli, karena sebelumnya hanya 20 unit.
“Jadi semuanya kita siapkan 28 unit perahu karet ,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kabupaten Bekasi, Hasan Basri.
Dikatakannya, Sabtu, dengan tersedianya perahu karet dan peralatan pendukung lainnya, maka upaya penyelamatan korban bencana dapat dilakukan secara maksimal.
“BPBD saat ini sudah menambah delapan perahu karet dan peralatan lainnya untuk antisipasi bencana banjir pada musim hujan sekarang,” ujarnya.
Ia menyebutkan, perahu karet sangat dibutuhkan petugas BPBD ketika turun membantu masyarakat di suatu desa atau kawasan permukiman penduduk yang mengalami bencana banjir.
“Perahu karet digunakan petugas untuk mengevakuasi korban banjir ke lokasi penampungan sementara dan mendistribusikan bantuan kepada masyarakat,” katanya.
Sementara itu Kepala bidang Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kabupaten Bekasi, M Said, mengatakan, jumlah 28 perahu karet yang dimiliki BPBD sebenarnya masih belum mencukupi jika melihat luas daerah yang biasa menjadi langganan banjir di Kabupaten Bekasi.
“Karena ada sebagian perahu yang sudah rusak maupun tidak lagi bisa dipakai dan di kita sendiri punya keterbatasan anggaran untuk memperbaiki perahu itu,” kata dia.
“Saat ini perahu karet yang ada di garasi peralatan BPBD sekitar 20 unit perahu ditambah delapan unit perahu yang baru tiba sehingga total 28 perahu,” ujarnya.
Pihaknya mengaku akan mencoba untuk mengajukan kembali pengadaan perahu karet baru agar antisipasi bencana banjir kedepannya bisa lebih maksimal.
Said menuturkan, berkaca dari peristiwa banjir yang terjadi awal tahun 2020 lalu, dari 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi, hanya satu kecamatan yang tidak mengalami banjir yakni Kecamatan Bojongmangu karena berada di daerah dataran tinggi.
Sedangkan yang rutin terkena bencana banjir sekitar 10-13 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi. (agus / arl)