Thursday, December 12, 2024
Home > Berita > Arab Saudi desak PBB hentikan ancaman teroris terhadap keamanan minyak

Arab Saudi desak PBB hentikan ancaman teroris terhadap keamanan minyak

Kerusakan terlihat di stasiun distribusi perusahaan minyak Saudi Aramco yang menurut Houthi Yaman telah mereka serang, di kota Jeddah, Arab Saudi, 24 November 2020. (Foto Reuters/Arab News)

Mimbar-Rakyat.com (Jeddah) – Kerajaan Arab Saudi mendesak Dewan Keamanan PBB untuk “menghentikan ancaman” terhadap keamanan energi global, proses politik Yaman, dan stabilitas regional. Desakan itu menyusul serangan Houthi di fasilitas minyak di Jeddah, Senin lalu.

Dalam sebuah surat kepada 15 anggota badan tersebut, Duta Besar Saudi untuk PBB Abdallah Al-Mouallimi mengatakan; “Telah diidentifikasi bahwa milisi Houthi, yang didukung oleh Iran, bertanggung jawab atas serangan teroris,” tulis Al-Mouallimi dalam surat tersebut, seperti dikutip mimbar-rakyat.com dari Arab News.

Mengekspresikan keprihatinan atas serangan itu, Badan Energi Internasional (IEA) menyatakan serangan terhadap Jeddah adalah “pengingat perlunya tetap waspada terhadap ancaman terhadap keamanan energi.”

Dr. Hamdan Al-Shehri, seorang analis politik, mengatakan kepada Arab News bahwa kecaman global atas serangan terhadap instalasi minyak Saudi “hanyalah kata-kata di atas kertas,” menambahkan: “Houthi yang didukung Iran harus dihentikan.”

Dia meminta komunitas internasional untuk mengikuti jejak AS dengan menunjuk milisi sebagai organisasi teroris.

Analis tersebut mengatakan bahwa sementara PBB terus mencari solusi untuk masalah tersebut, “kami terus melihat serangan ini didukung oleh Iran dan dieksekusi melalui Sanaa.”

Saudi Aramco menyatakan pada hari Selasa bahwa serangan Houthi di pabriknya di Jeddah merobek lubang di tangki minyak, memicu ledakan dan kebakaran dalam serangan lain terhadap infrastruktur energi Kerajaan.

Atap tangki mengalami “kerusakan besar,” kata Abdullah Al-Ghamdi, manajer Pabrik Massal Jeddah Utara.

Manajer tersebut mengatakan distribusi dari pabrik, yang menyediakan produk olahan termasuk bahan bakar jet ke bagian barat negara itu, dipulihkan dalam waktu tiga jam meskipun tangki yang rusak – satu dari 13 – tetap tidak berfungsi.

Sementara koalisi Arab menyatakan telah menghancurkan lima ranjau yang diletakkan oleh Houthi di Laut Merah. Itu adalah jenis “Sadaf” buatan Iran. Koalisi telah menghancurkan total sekitar 163 ranjau laut yang ditinggalkan oleh Houthi.

“Houthi terus menjadi ancaman bagi keamanan maritim dan stabilitas regional,” kata Al-Shehri.***(edy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru