Monday, September 16, 2024
Home > Berita > AS memperingatkan Israel akan dampak ‘besar’ dari hilangnya pendapatan Palestina

AS memperingatkan Israel akan dampak ‘besar’ dari hilangnya pendapatan Palestina

Gumpalan asap membubung akibat pemboman Israel di Jabalia di Jalur Gaza utara pada 14 Mei 2024 (Foto: File AFP/Aljazeera)

Bank Dunia juga telah memperingatkan bahwa situasi fiskal Otoritas Palestina telah “memburuk secara dramatis” dengan risiko kehancuran total.

 

Mimbar-Rakyat.com (Washington) – Amerika Serikat pada Kamis (7/6) waktu setempat memperingatkan bahwa Israel akan melihat dampak negatif “besar” jika Otoritas Palestina runtuh karena Washington kembali menekan sekutunya untuk membiarkan pendapatan mengalir.

“Kami telah menjelaskan kepada pemerintah Israel dalam beberapa percakapan langsung bahwa tidak ada yang lebih bertentangan dengan kepentingan strategis Israel selain runtuhnya Otoritas Palestina,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller kepada wartawan, seperti dilaporkan Arab News mengutip AFP.

Meski mengakui kekurangan di Otoritas Palestina, dia mengatakan badan yang berbasis di Ramallah telah membantu menjaga stabilitas di Tepi Barat bahkan ketika perang berkecamuk di Gaza, yang dijalankan selama bertahun-tahun oleh saingannya, Hamas.

“Jika Anda melihat Otoritas Palestina runtuh dan ketidakstabilan menyebar di Tepi Barat, ini bukan hanya masalah bagi rakyat Palestina,” katanya, “tetapi juga merupakan ancaman keamanan yang sangat besar bagi negara Israel.”

Berdasarkan perjanjian perdamaian pada tahun 1990an, Israel mengumpulkan dana untuk Otoritas Palestina, yang menjalankan otonomi terbatas di beberapa bagian Tepi Barat.

Israel kemudian mengucurkan uang tersebut ke Otoritas Palestina. Namun Israel telah memblokir pendapatan sejak Hamas pada tanggal 7 Oktober melakukan serangan besar-besaran di Israel, yang memicu kampanye militer balasan tanpa henti.

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich adalah anggota sayap kanan yang menganjurkan pemukiman Yahudi di Tepi Barat.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga merupakan kritikus lama terhadap Otoritas Palestina dan upaya menuju negara Palestina merdeka.

Peringatan AS tersebut menyusul pernyataan militer Israel bahwa kebijakan pemerintah Netanyahu yang memotong dana untuk Otoritas Palestina dapat mendorong Tepi Barat yang diduduki ke dalam “intifada” ketiga.

Bank Dunia juga telah memperingatkan bahwa situasi fiskal Otoritas Palestina telah “memburuk secara dramatis” dengan risiko kehancuran total.***(edy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru