Mimbar-Rakyat.com (Tebing Tinggi) – Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) akan berdiri di Kota Tebing Tinggi dan ada cerita di balik layar asal muasal rencana berdirinya perguruan tinggi itu.
Walikota Tebing Tinggi, H. Umar Zunaidi Hasibuan, menceritakan awal rencana pembangunan UINSU saat menerima kunjungan tamunya dari b beberapa Organisasi Mahasiswa, Masyarakat, dan Para Cendekiawan, di Gedung Balai Walikota Tebing Tinggi, awal minggu ini.
Kira-kira seperti di bawah ini penuturan Walikota Tebing Tinggi:
Pada periode 2000 sampai 2014, kita memiliki Akademi Kebidanan. Saat itu boleh dibuka karena belum ada regulasi dari Pemerintah Pusat.
Pada Tahun 2014, dengan Undang – Nomor 23 Tahun 2014, keluar regulasi. Pendidikan ini dibagi tiga, tingkat pertama mulai dari PAUD sampai SMP dikelola oleh Kabupaten/ Kota, SMA, SMK, SLB hak dan kewenangan Pemerintah Provinsi, Perguruan Tinggi menjadi hak Pemerintah Pusat menyelenggarakannya.
Oleh karena keluar keputusan tersebut, maka kita terima Akademi Kebidanan itu pada tahun ajaran 2017 dan kita tutup pada 2020.
Itulah limit terakhir yang disampaikan oleh beberapa Kementerian, yakni Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri.
Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah kota Tebing Tinggi, tuntutan masyarakat kita adalah berdirinya perguruan tinggi.
“Pemko TebingTinggi mendatangi Universitas Sumatera Utara (USU), meminta USU mau membuka kampus jarak jauh, diluar kampus utama. Kita bersama rombongan audiensi ke sana, disambut oleh Rektor USU dan Wakil Rektor. Setelah dikaji, mereka tidak sanggup, karena kesulitan personil dan biaya operasional.” Kata Walikota.
Kemudian, lanjutnya, saya tidak putus asa, lalu pergi ke Kementerian Kesehatan. Karena sedang menghadapi Covid ini, Kementerian Kesehatan tak sanggup membangun Perguruan Tinggi di Tebing Tinggi.
Walikota juga menjelaskan, hingga akhirnya ke Kementerian Agama, menjumpai Sekjen dan UIN menyambut baik. Maka di Jakarta ditandatangani kesepakatan kita, melalui “letter of intent”.
“Kesepakatan tersebut ditandatangani saya dan Bapak Basyaruddin. Sebelum kita serahkan dibentuklah tim untuk melakukan inventarisasi, apa saja yang mau diserahkan. Berdasar Permendagri, karena jika nilainya diatas lima milyar, maka diperlukan rekomendasi dari DPRD. Kita hitung aset kita, lebih dari 15 milyar,” jelas Walikota.
Oleh karena itu bersama UIN, maka Pemko menyampaikan surat untuk minta rekomendasi ke DPRD. Dan kami berharap ini bisa terealisasi dengan cepat supaya bisa beroperasional tahun 2021-2022 .
Dua fakultas
Lebih lanjut ditambahkan Walikota, semula berharap hanya satu Fakultas, tapi oleh UIN disambut langsung dua Fakultas, Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam dan seluruh personil pegawai di Akbid dialihkan ke UIN dan UIN menerima.
Pada saat itu juga Walikota mengatakan kenapa harus terjadi hibah, dikarenakan bahwa membangun Universitas, ini sudah bukan tugas kita sebagai Pemerintah Daerah, ini tugas Pemerintah Pusat sesuai peraturan.
Dan UIN-SU ini dibawah Kemenag, otomatis menggunakan dana APBN. Kalau kita hanya pinjam pakaikan AKBID ini ke UIN-SU, maka Kemenag tidak akan bisa bangun UIN-SU diatas tanah yang bukan miliknya. Maka dari itu AKBID akan dihibahkan. Ini tidak ada yang dirugikan, karena yang dibuka UIN-SU ini juga untuk umum.
” Untuk membangun Perguruan Tinggi Negeri harus memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi. Apakah kita memiliki 20 hektare untuk perguruan tinggi, apa kita punya gedung prasarana untuk dijual kepada pemerintah pusat. Sementara Pemerintah Pusat mengupayakan dengan cara universitas swasta agar menjadi negeri” kata Walikota.
UIN telah menyatakan , bahwa untuk anak Tebing, akan diberikan prioritas melalui jalur undangan. Mahasiswa dari Medan, Langkat, Binjai nanti akan difokuskan untuk di kampus Tebing.
Rencana dua Fakultas tapi tak tertutup untuk menjadi Fakultas lain. Antara lain kemungkinan kalau UIN buka Fakultas Kedokteran. “Di TebingTinggi ada beberapa Rumah Sakit, kalau ada yang mau praktek, tempat Co-Assistant dokter dan dengan dua fakultas ini kita harap berkembang,” kata Walikota.
Dukungan terhadap akan adanya UIN-SU di Tebing Tinggi juga disampaikan Ketua Dewan Pengurus Daerah Al-Ittihadiyah melalui Ketua Barisan Muda Al-Ittihadiyah, Rian.
Ia mengatakan, “Kami mendukung sepenuhnya dan siap mengawal rencana dari Pemerintah Kota menghibahkan eks Akbid ini, dengan beberapa pertimbangan.”
“Pertama, kami melihat potensi dari sisi ekonomi masyarakat dan mahasiswa bisa bergerak. Kedua, sesuai dengan hibah ini dari pemerintah ke pemerintah, ini menjamin aset ini tidak berpindah ke pihak swasta. Ketiga, ini suatu kebanggaan, dan masyarakat/ mahasiswa tidak meninggalkan Tebing untuk kuliah,” kata Rian. (al / arl)