Thursday, December 12, 2024
Home > Berita > Asal Usul Desa Cigugur , Legenda dan Mitos Ikan Dewa Di Kuningan

Asal Usul Desa Cigugur , Legenda dan Mitos Ikan Dewa Di Kuningan

Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Ikan Dewa atau biasa disebut dengan kancra putih ini, rupanya bisa dibudidaya dan dikonsumsi. Namun di Kabupaten Kuningan Ikan Dewa masih disakralkan, hal ini berkaitan dengan mitologi ikan dewa sendiri.

Ikan Dewa yang memiliki bentuk indah itu, masih dikeramatkan oleh masyarakat Kuningan. Warga percaya, ikan ini merupakan penjelmaan prajurit Prabu Siliwangi atau Raja Pajajaran.

Di Kuningan, Jawa Barat, ikan dewa bisa ditemui di obyek wisata yang berlokasi di Cibulan, Kolam Keramat Cigugur, Darma loka dan biasanya ikan dewa berenang secara berkelompok.

Meski ikan-ikan disakralkan karena bentuk dan keberadaan mereka yang langka, wisatawan boleh berenang dengan ikan ini di kolam itu.

Di kolam keramat Cigugur Ikan Dewa berkaitan erat dengan mitologi terbentuknya Cigugur. “Dahulu Cigugur bernama Dusun Padara, yakni ada seorang pertapa bernama Ki Gede Padara, pada suatu hari dirinya akan menemui ajalnya, namun Ia kesulitan untuk meninggal dunia,”tutur Aleh, Penjaga Kolam Keramat Cigugur, Selasa (20/4/2021).

Dikatakan Aleh, Ki Gede Padara memiliki kulit yang bening, sehingga organ tubuhnya pun tranparan bisa terlihat dari luar. “Karena kesaktiannya Ki Gede Padara sulit untuk menghembuskan nafas terakhir, akhirnya dirinya menemui Sunan Gunung Jati dan menceritakan apa yang Dia alami, setelah bertemu Sunan pun menyanggupi keinginan Ki Gede Padara agar dimudahkan untuk meninggal dunia, namun dengan syarat agar Ki Gede Padara bisa masuk agama Islam,”lanjut Mang Aleh, sapaan akrab Aleh

Akhirnya, tambah Mang Aleh, Ki Gede Padara pun menguncapkan dua kalimat syahadat dan memeluk agama islam.”Setelah mengucapkan kalimat syahadat, tiba – tiba ada guntur, dan hujan besar, saat peristiwa itu terjadi Ki Gede Padara ngahiyang (menghilang, red), akhirnya Sunan Gunung Jati mendoakan dan akan mensholatkan Ki Gede Padara,”ungkap Mang Aleh.

Kemudian Mang Aleh menuturkan kembali kisah saat Sunan Gunung Jati hendak menshalatkan Ki Gede Padara. “Karena jasadnya menghilangkan dan Sunan Gunungjati hendak melaksanakan shalat ghaib, namun tidak ada air, akhirnya beliau menancapkan tongkatnya di area kolam keramat cigugur sebelah selatan, dan berdoa agar keluar air, setelah berdoa tongkat dicabut kembali dan air pun keluar membentuk kolam kecil,”tuturnya

Setelah itu Sunan Gunungjati mengambil daun yang gugur kemudian berdoa dan di lempar ke kolam tersebut, daun itu berubah menjadi ikan dewa, yang dipercaya hingga kini masih ada. “Bila saya melihat secara mata batin, ikan – ikam dewa itu merupakan prajurit, yang dibagi menjadi tiga tingkatan,”sambungnya.

Sejak saat itulah Dusun Padara diganti menjadi Cai Gugur, sekarang lebih dikenal sebagai Cigugur yang artinya air yang menggugurkan. “Di kalangan paranormal, atau spritual, air ini masih dipergunakan untuk mengobati dan menggugurkan hal – hal yang kurang bagus,”katanya.

Hingga kini ikan dewa di Kolam Keramat Cigugur masih memiliki misteri dan banyak kejanggalan lainnya. Seperti gagal dibudidaya, dan konon katanya ikan dewa dari kolam keramat cigugur tidak boleh makan. “Iya dulu ada ceritanya, yang makan ikan dari sini sakit, terus dari bentuk dan warna kulitnya juga berbeda dengan ikan dewa dari daerah lainnya. Selain itu pernah diujicoba buat dikembangbiakan tapi gagal, terkecuali ikan itu kembangbiak sendiri, kalau oleh ikannya sendiri mah,anaknya juga banyak,”tutur Mang Aleh. (Dien)

Satu lagi yang masih menjadi misteri, apabila ada pejabat yang melintas dan menyambangi Kolam Keramat Cigugur atau daerah Cigugur, maka karirnya akan turun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru