MIMBAR-RAKYAT.com (Solo) – Atal S Depari menorehkan catatan sejarah setelah terpilih sebagai ketua umum PWI Pusat periode 2018-2023 pada pemungutan suara di Kongres PWI ke-24 yang berlangsung di Solo, Sabtu.
Atal mengalahkan rekannya sesama mantan peliput olahraga dari Siwo PWI Jaya dan sesama suku Karo, Hendry Ch Bangun, hanya dengan selisih tiga suara. Atal memperoleh 38 suara sedangkan Hendry 35 suara.
Atal, mantan wakil pemimpin redaksi HU Suara Karya dan kini pemilik sportanews.com, akan mengkomandoi perahu besar PWI, menggantikan H Margiono yang menjabat ketua umum PWI pada dua periode sebelumnya.
Pada awal penjaringan calon ketua umum tersaring tiga nama, Hendry C Bangun, Atal Sembiring Depari, dan Sasongko Tedjo, namun Sasongko menyatakan tidak bersedia dicalonkan.
Dengan demikian hanya Hendry – menjabat Sekjen PWI Pusat pada periode sebelumnya dan Atal (Ketua Bidang Daerah) yang maju menjadi calon.
Pada sesi penyampaian visi dan misi Atal lebih banyak menyoroti tentang perlunya peningkatan kompetensi dan pendidikan wartawan Indonesia dan jangan sampai tertinggal di era digital saat ini.
“Meski demikian, dari data tersebut ada fakta bahwa banyak wartawan di bawah PWI belum tersentuh pendidikan yang standar. Saya pikir kita lebih banyak learning by doing,” katanya. Nantinya, ia juga akan memperbaharui kurikulum pendidikan dan akan disesuaikan dengan era saat ini di mana semua berbasis dalam jaraingan.
“Program yang akan saya laksanakan pada tahun pertama adalah digitalisasi PWI, saya ingin ada PWI Apps di mana bisa menghubungkan para anggota PWI. Artinya, nantinya PWI ada dalam satu genggaman,” katanya.

Sedangkan Hendry di antara visi misinya menyoroti tentang masalah pendidikan serta perlunya peningkatan pendanaan bagi PWI dalam usaha meningkatkan pendidikan bagi para anggota dan ia berjanji berusaha memenuhinya, bahkan menyebutkan angka yang akan disalurkan.
Hendry pun menyatakan hormat dengan Atal, yang merupakan seniornya, baik dalam catatan usia mau pun dalam tatanan adat suku mereka. “Saya hormat pada Atal sebagai senior saya baik dalam usia mau pun dalam adat. Lebih dari 30 tahun kami sama-sama meliput olahraga,” kata Hendry, wartawan Kompas yang kini juga menjabat salah seorang anggota Dewan Pers.

Pada awalnya, Kongres dengan ketua sidang Zulkifli Ghani Otto (DK Sulsel) didampingi Ahmad Munir (ketua PWI Jatim) dan Mirza Zulhadi (ketua PWI Jabar) itu sempat “memanas” bahkan menjurus pada perbenturan fisik antarpengurus daerah.
Ini akibat menajamnya perbedaan pendapat menyangkut masalah ketua pengurus provinsi yang mengikuti pencalonan anggota legislatif, – karena berpengaruh atas jumlah suara, – namun akhirnya bersatu kembali dan saling berpelukan. (Arl/djun)