Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku sudah bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Dia menyatakan, pertemuan dengan Mega membahas ideologi Pancasila dan konstitusi. Hal ini mengingat Megawati juga merupakan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
“Bahas bermacam-macam kan karena beliau Kepala Pengarah BPIP, saya Menko Polhukam. Itu ada kaitannya, ideologi dan konstitusi. Kalau bicara dengan Bu Mega bicara ideologi konstitusi, gitu saja. Dan itu sering dilakukan,” kata Mahfud saat ditemui di Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Selasa (3/10/2023).
Mahfud menambahkan, tidak ada tawaran menjadi calon wakil presiden pendamping bakal calon presiden PDI-P Ganjar Pranowo dalam pertemuan tersebut.
Dia pun menyerahkan urusan tersebut kepada partai politik untuk memilih siapa sosok yang tepat mendampingi capres yang diusung.
“Oh ndak ada (tawaran cawapres), masak nawarin cawapres di tempat begitu. Kan nanti urusan Bu Mega yang akan menentukan. Biar itu berkembang sesuai dengan perkembangan politik kita dan mengarah ke jadwalnya nanti yang akan datang,” jelas Mahfud.
Mahfud menyampaikan, pertemuan tersebut adalah pertemuan yang biasa ia lakukan ketika menjabat sebagai Menko Polhukam.
Dia mengaku, kerap bertemu dengan teknokrat hingga petinggi partai politik.
“Lho, saya ini Menko Polhukam, ketemu sama Pak Anwar Usman (Ketua MK), ketemu sama Pak Mardiono, Airlangga (Ketum Partai Golkar), Bu Mega (Ketum PDI-P), sering ketemu, lah, kan sering ada acara kenegaraan juga,” beber dia.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Rommy mengungkapkan, Mahfud MD dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sudah bertemu dengan Megawati.
Ia mengatakan, setelah pertemuan itu, nama keduanya muncul sebagai kandidat bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ganjar Pranowo.
“Saya dengar nama keduanya memang beredar setelah keduanya diterima secara terbatas pada kesempatan terpisah oleh Ibu Mega,” ujar Rommy dalam keterangannya, Senin (2/10/2023).
Meski begitu, Rommy tak menjelaskan secara pasti kapan dan di mana pertemuan dihelat.
Dia mengaku memahami bahwa kedua nama tersebut disebut berpeluang mendampingi Ganjar di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Bagi PPP, lanjut Rommy, keduanya adalah figur yang dekat dengan PPP.
“Secara khusus bahkan MMD (Mahfud MD) saat pertama kali menjadi Menteri Pertahanan tahun 1999 adalah berangkat dari PPP,” sebutnya.
“KIP (Khofifah Indar Parawansa) memiliki jejak sebagai jubir PPP saat menjadi anggota Fraksi PPP di sidang umum MPR tahun 1997,” ungkap dia. (ds/sumber Kompas.com)