Mimbar-Rakyat.com (Neu-Isenburg, Jerman) – Kejuaraan balap mobil DTM digelar di sirkuit kawasan Eifel, Jerman, untuk pertama kalinya dalam 19 tahun dan di tempat itu para pebalap harus menguasai 17 tikungan, beberapa di antaranya sangat cepat.
Ada lintasan dan perubahan besar pada ketinggian di jalur aspal sepanjang 5.148 Km itu, sehingga kompresi yang dihasilkan memberikan tekanan besar pada konstruksi ban balap Ventus Race yang digunakan para pebalap, seperti halnya saat melaju pada tepian jalan yang kokoh yang dilewati dengan kecepatan tinggi.
Aspal Nürburgring hanya memberikan sedikit cengkraman, sehingga tim dan pengendara harus menemukan set-up mobil yang dapat membuat ban balap Hankook mencapai suhu ideal dengan cepat, demikian siaran pers dari Hankook Emotion Driving yang disampaikan Vanya Viranda dari bagian media, Kamis.
“Suhu hangat adalah perkiraan untuk akhir pekan. Hal ini membuat ban balap Ventus Race lebih mudah menyesuaikan suhu kinerjanya yang optimal. Pengalaman mengajarkan kami bahwa seluruh komponen ban akan mengalami tekanan berat di Nürburgring, sehingga manajemen ban menjadi faktor kunci,” kata Thomas Baltes, teknisi balap Hankook yang bertugas di DTM.
Pembalap Tim Heinemann dari Essen berangkat ke Nürburgring sebagai pemimpin kejuaraan.
Dengan dua kemenangan dan dua runner up, pengendara Mercedes-Benz itu memimpin 32 poin dari pebalap Inggris, Ben Truck (BMW). Kunjungan sukses di Eifel memprediksi ia memimpin DTM Trophy menuju babak paruh kedua di musim ini.
Kemudian untuk kompetisi junior, pengendara Porsche, Felix Hirsiger dari Swiss adalah jadi sosok yang sempat memimpin pertandingan, namun Ben Green (BMW) dari Inggris Raya berhasil menggesernya ke posisi runner up setelah merebut lima poin lebih tinggi.
Selain kejuaraan DTM, kejuaraan DTM Trophy yang ditampilkan pada program pendukung DTM akan menggelar sesi balap lima dan enam pekan ini.
Sesi tersebut jadi penanda telah sampainya setengah perjalanan ajang tersebut musim ini.
Format baru untuk mobil GT Sport berbasis produksi menyuguhkan para pembalap muda dan berpengalaman dari tujuh negara saling beradu menggunakan 18 mobil terdaftar permanen dari pabrikan Audi, BMW, KTM, Mercedez-Benz, Porsche, dan Toyota.
Sejak awal musim di Spa-Francorchamps, Belgia, Hankook telah memasok ban balap Ventus Race untuk ajang DTM Trophy dan didukung oleh teknisi ban premium yang siap membantu di lapangan.
Sementara di Sirkuit Magny-Cours di Perancis, kejuaraan balap Formula Renault Eurocup menggelar putaran keempat. Seri balap formula ini kembali digelar di sirkuit ikonik seluas 4.411 Km untuk pertama kalinya dalam sepuluh tahun.
Hankook mendukung ajang ini melalui ban balap Ventus Race sejak tahun 2019. Performa ban yang konsisten dan performa terukur membuat ban ini menjadi pilihan ideal bagi pembalap muda.
Dari sesi pertandingan tersebut, Victor Martins semakin unggul pada balap ke tujuh dan ke delapan di sirkuit asalnya. Pria Perancis ini mendominasi jalannya sesi pertandingan sebelumnya di Nürburgring minggu lalu.
Hankook memasok ban mobil balap ke lebih dari 60 kompetisi dunia
Ia memenangkan dua perlombaan, memulai dari posisi start terdepan (pole position) pada kedua kesempatan, dan juga mencetak lap tercepat di setiap balapan. Martins ingin menjaga performa tersebut di kandang sendiri dan mempertahankan keunggulan tipisnya dengan lima poin lebih tinggi dari pembalap Caio Collet dari Brazil.
Manfred Sandbichler, Direktur Hankook Motorsport Eropa, menyatakan perlombaan di dua jenis laga itu amat menakjubkan.
“Hankook sudah mencapai setengah perjalanan dari musim ini baik untuk kejuaraan DTM dan DTM Trophy di Nürburgring. Sejauh ini, kami telah disuguhi pertandingan motorsport hebat di kedua seri, dan kami mengharapkan balapan yang lebih spektakuler di Eifel. Kemudian, Formula Renault Eurocup berbaris di sirkuit Magny-Cours yang ikonik di Prancis,” katanya. (arl)