Thursday, December 12, 2024
Home > Berita > Banjir Cibingbin, Gema Jabar Hejo Minta Pengawasan Ilegal Logging Diperketat

Banjir Cibingbin, Gema Jabar Hejo Minta Pengawasan Ilegal Logging Diperketat

Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Bencana banjir merupakan suatu bencana ya g kini menghantui masyarakat terutama berada di wilayah kuningan timur. Dalam musim penghujan yang memiliki curah hujan tinggi seringkali di Kecamatan Cibingbin terjadi bencana banjir , hal itu bisa disebabkan beberapa faktor seperti meluapnya air sungai, tersendatnya drainase.

Namun dalam penanganan musibah banjir di Kecamatan Cibingbin rupanya ada cara tersendiri. Hal itu diungkapkan oleh Kepala BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana, Kamis (13/1/2021).

Menurutnya musibah banjir, di Desa Cibingbin akibat luapan aliran Sungai Cikondang, pada Selasa (11/1/2021) lalu, Ia menyarankan agar pilar penyangga jembatan yang terlalu besar bisa diperkecil.

“Penanganan itu tidak berlaku pada luapan Sungai Cileuya, Kecamatan Cimahi, karena di sana adanya pendangkalan dasar Sungai, ” sambung IB sapaan akrabnya.

” Tiang penyangga jembatan yang melintang Sungai Cikondang disebut masyarakat setempat terlalu lebar, sehingga menghambat aliran sungai saat penuh sampah material pepohonan, ” tambahnya.

Dikatakan IB, salah satu faktor terjadinya banjir adalah adanya material pohon yang menyumbat jembatan di Aliran Sungai Cikondang.

“Kalau dari longsor di hulu pasti banyak material tanah yang hanyut dan mengendap. Tapi yang kemarin banjir ada pohon besar yang menyumbat jembatan sehingga menyebabkan air sungai meluapnya, ” terangnya.

Sementara, kata Indra lagi, untuk penanganan luapan air Sungai Cileuya – Cihanjaro, pihaknya menilai perlu ada pengerukan dasar Sungai yang mendangkal.

“Kalau Sungai Cileuya – Cihanjaro, kami rasa harus ada normalisasi. Karena sedimentasi yang tinggi, ” tambahnya.

Akibat banjir , lanjut IB, kini 17 rumah yang terkena genangan air dengan ketinggian lebih tinggi dari Sungai Cileuya daripada kejadian di Sungai Cikondang.

Ia menjelaskan, penanganan banjir dari luapan aliran sungai selain bisa diatasi dengan upaya normalisasi, salah satunya juga bisa ditempuh dengan gerakan susur sungai untuk membersihkan sampah dari alirannya.

Terpisah, Ketua Gerakan Masyarakat Jawa Barat Hejo (GEMA JABAR HEJO), Ali M Nur, menduga, banyaknya serasah dan batang pohon yang menyumbat aliran Sungai Cikondang bisa saja diakibatkan banyaknya penebangan pohon di wilayah hulu sungai.
“Bisa saja dari penebangan pohon, kemudian terjadi erosi dan material pohonnya jatuh ke aliran sungai, ” kata Ali.

Sebagai ketua organisasi yang bergerak dalam pelestarian lingkungan dan hutan, pihaknya meminta pemerintah meningkatkan pengawasan wilayah sekitar hulu sungai agar tidak terjadi penebangan liar yang serampangan.

Selain itu, Ia mengajak masyarakat untuk lebih meningkatkan upaya perlindungan lereng-lereng bukit dari penggundulan.
“Kita saat ini memang sedang fokus mengupayakan rehabilitasi lahan rawan bencana di daerah Kuningan Timur yang sering terjadi bencana, ” ujarnya. (Dien)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru