Mimbar-Rakyat.com (Malang) – Banjir di Kota Malang menimbulkan dampak di enam kelurahan di tiga kecamatan dan menyulitkan sekitar 210 jiwa yang tinggal di 60 rumah. Banjir juga menyebabkan dinding pagar rumah warga jebol, dinding pembatas sungai dengan rumah warga jebol dan sebuah pos kamling juga jebol.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mencatat wilayah terdampak meliputi Kelurahan Polehan dan Kelurahan Purwantoro di Kecamatan Blimbing. Berikutnya Kelurahan Mojolangu dan Kelurahan Tanjungsekar di Kelurahan Lowokwaru, kemudian Kelurahan Penanggungan dan Kelurahan Samaan di Kecamatan Klojen.
Banjir di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur itu terjadi Jumat (7/4). Kondisi terakhir Sabtu (8/4) telah surut pada pukul 17.45 WIB. Namun sisa material lumpur dan sampah masih tersisa di rumah warga dan beberapa titik lokasi lainnya.
“Banjir telah surut. Hujan berhenti langsung surut,” jelas Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Malang, Nur Asmi melalui keterangan tertulis.
Seorang anak mengalami luka di bagian kaki kanan setelah terdampak banjir di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Peristiwa banjir itu terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah Malang Kota pada pukul 15.00 WIB dan menyebabkan genangan banjir di sejumlah titik.
Sebagai upaya percepatan penanganan bencana banjir, BPBD Kota Malang telah menyalurkan dukungan berupa sembako, family kit dan selimut kepada warga terdampak. Selain itu Tim BPBD Kota Malang juga berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang guna melakukan pembersihan drainas yang tersumbat sampah.
Prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa kondisi cuaca cerah berawan mendominasi hingga tiga hari ke depan atau sampai dengan Minggu (10/4).***(edy)