MIMBAR-RAKYAT.Com (Samarinda) – Sejak Sabtu (8/6/2019) hujan deras yang mengguyur kota Samarinda, Kalimantan Timur, membuat sebagian besar wilayah lumpuh.
Banjir yang mencapai setinggi pinggang orang dewasa membuat kendaraan bermotor roda dua dan roda empat tidak mampu melintasinya. Kondisinya Selasa (11/6) makin parah dan meluas.
Di wilayah Desa Ameroro, Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), banyak rumah yang hancur akibat banjir bandang dari Sungai Konaweha yang meluap. Banjir juga menyebabkan akses jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Sulawesi Tenggara-Sulawesi Selatan terputus.
Berdasarkan data pihak BPBD Konawe jumlah korban banjir bandang bertambah, saat ini rumah yang terendam sebanyak 1.773 unit di 47 desa di 7 Kecamatan. Jumlah pengungsi mencapai 4.546 jiwa tersebar di 14 titik lokasi pengungsian.
Sejumlah rumah warga yang ambruk serta jalan Trans Sulawesi yang rusak akibat banjir bandang di Desa Ameroro, Konawe, Sulawesi Tenggara.
Sejumlah warga korban banjir bandang berada di atas kendaran menuju lokasi pengungsian sementara warga lain mengantre untuk diangkut mobil di Desa Uepai, Konawe.
Warga menyelamatkan ternak sapinya setelah terjebak di lokasi banjir bandang di Desa Anggopiu, Konawe.
Seseorang warga mendorong drum berisi anak-anaknya yang bermain banjir di kawasan Jalan dr Soetomo di Samarinda, Kalimantan Timur.
(A/d)