Thursday, December 12, 2024
Home > Berita > Bantu Perbaiki Lahan Kritis Wagub Jabar Apresiasi ‘Ngarumat Seke Cai

Bantu Perbaiki Lahan Kritis Wagub Jabar Apresiasi ‘Ngarumat Seke Cai

Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Bulan Desember dikenal dengan Bulan Menanam Pohon Nasional (BMPN). Sedangkan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) diperingati setiap tanggal 28 Nopember. Selama dua bulan , Nopember-Desember, banyak kegiatan penanaman pohon yang dilakukan, baik oleh stakeholder pemerintah maupun oleh berbagai komponen masyarakat.
Kegiatan menanam pohon juga makin semarak dilakukan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Gabungan komponen masyarakat Kabupaten Kuningan peduli lingkungan pun menggelar kegiatan penanaman pohon, di wilayah Bukit Mende, Desa Cipondok, Kecamatan Cibingbin, yang berada dekat mata air Cihirup, pada Minggu (19/12/2021).

Dalam sambutannya Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum yang dibacakan oleh Kepala Bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Adji Suwarman menuturkan menanam pohon itu adalah salah satu wujud ibadah dan berpahala. Nabi SAW bersabda, “Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu tanaman itu dimakan manusia, binatang ataupun burung melainkan tanaman itu menjadi sedekah baginya sampai hari kiamat.” (Hadits Riwayat Muslim).

Maka dari Wagub Jabar menyambut baik dengan adanya kegiatan tersebut, sebab menangani lahan kritis tidak akan berjalan dengan baik tanpa ada dukungan semua pihak termasuk komunitas.

Dikatakan Uu, sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.306/MENLHK/PDASHL/ DAS.0/7/2018 tentang Penetapan Lahan Kritis Nasional di wilayah Provinsi Jawa Barat terdapat lahan kritis seluas 911.192 Ha, meliputi lahan kritis di dalam kawasan hutan serta di luar kawasan hutan yang harus dipulihkan melalui upaya rehabilitasi hutan dan lahan.

“Rehabilitasi hutan dan lahan adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam menjaga sistem penyangga kehidupan tetap terjaga,” tambahnya.

“Dengan rehabilitasi hutan dan lahan masuk dalam Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS) semoga bisa meningkatkan kesadaran dalam memulihkan hutan dan lahan untuk penyelamatan sumberdaya air, produktivitas lahan, perubahan iklim dan pencegahan bencana hidrometeorologi,” jelas Wagub Jabar.

Pihaknya menghimbau kepada Bupati/Walikota se-Jawa Barat untuk memberikan arahan langsung kepada Kepala Desa agar mengalokasikan sebagian dana desa melalui kegiatan penyediaan bibit dan penanaman pohon yang mempunyai nilai ekonomis melalui surat Gubernur Jawa Barat Nomor 210/KH.06/Rek tanggal 29 Desember 2020 tentang Pelaksanaan Gerakan Pemulihan Daerah Aliran Sungai di Tingkat Desa.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kuningan dan Dewan Pengurus Daerah GEMA JABAR HEJO yang berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat dalam penanganan lahan kritis melalui penanaman pohon pada daerah resapan air,” ucapnya.

Mudah-mudahan kegiatan ini dapat meningkatkan minat menanam bagi seluruh elemen masyarakat sehingga lebih banyak lahan kritis yang terehabilitasi serta terwujud “Leuweung Hejo, Masyarakat Ngejo”.

Dalam sambutannya Wagub Jabar menyebutkan program Gerakan Tanam dan Pelihara Pohon (GTPP). “Sampai saat ini, alhamdulillah kontribusi bibit tanaman keras tahunan yang telah diterima dan ditanam sebanyak 53.699.606 batang, melampaui target sebanyak 50.000.000 batang,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Kuningan, H M Ridho Suganda yang turut menanam dalam kegiatan tersebut, menyesalkan adanya praktek pembukaan wilayah hutan yang tidak sebanding dengan upaya reboisasi. Pihaknya meminta semua pihak agar lebih rajin menanam daripada membuka hutan dengan penebangan.
“Saya sering melakukan offroad, banyak melihat aktivitas penebangan. Sementara kita saat ini kerja tanam pohon, sementara mereka nebang, ini kan kontradiktif, ” ujar Edo, sapaannya.

Banyaknya penebangan ini, lanjut Edo, tentu akan berimbas pada kondisi alam sehingga bisa timbul bencana.

“Sebagai ketua koordinator pengawasan investasi di Kabupaten Kuningan, Saya tidak akan membiarkan lahan hijau kita semakin berkurang dan fungsinya diambil oleh sesuatu hal yang menimbulkan limbah dan lainnya, ” kata Edo.

Sementara, Ketua Panitia Penanaman Pohon “Babarengan Ngarumat Seke Cai” yang juga Sekretaris Gema Jabar Hejo Kuningan, Nanang Subarnas mengatakan pihaknya sengaja berkolaborasi dengan para penggiat lingkungan di Kabupaten Kuningan .
” Panitianya awalnya ada 4 komponen, yakni GJH, DPD LDII Kuningan, Senkom Mitra Polri, dan Pemdes Cipondok, ” ujarnya.

“Kita juga mendapat respon baik dari Pak Wakil Bupati, Pak Sekda Kuningan, Kepala CDK Jabar Wilayah VIII, ADM Perhutani KPH Kuningan, Bank Kuningan dan PAM Tirtakamuning, dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat,” sambungnya.
Dalam pelaksanaan penanaman yang dilakukannya, sejumlah 1500 bibit tanaman akan ditanam secara bertahap dalam musim penghujan kali ini.

“Air adalah sumber kehidupan. Begitu pula dengan oksigen yang kita hirup. Jika anak cucu kita ingin bahagia, kita harus mewariskan mata air, bukan air mata. Caranya yakni dengan merawat mata air dengan sebaik-baiknya dan menanam pohon untuk menjaga oksigen tetap ada, ” tutup Nanang.

Kegiatan penanaman pohon tersebut diikuti ratusan perwakilan komponen masyarakat peduli lingkungan dan hutan di Kuningan.
Tercatat ada 27 komunitas yang ambil bagian dalam kegiatan tersebut, termasuk instansi pemerintah, swasta dan masyarakat. (Dien)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru