MIMBAR-RAKYAT.Com (Bekasi) – Rencana penerapan nomor ganjil dan genap di ruas Tol Jakarta-Cikampek, ditanggapi beragam warga Bekasi.
Kebanyakan warga tidak setuju dengan langkah yang ditempuh Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT). “Akan terjadi penumpukan di jalan-jalan wilayah Kota Bekasi,” ujar Ade Koswara, 45, sopir mobil katering, Rabu (16/8).
Menurut lelaki yang biasa mendapat order ke Jakarta, aturan itu diberlakukan mulai Tol Bekasi Barat hingga Semanggi, “Lalu untuk mengatur mobil yang terlanjur masuk tol dari Cikampek bagaimana?” katanya pada wartawan.
Karena kalau dipaksa ke luar di gerbang Bekasi Barat, nantinya akan terjadi penumpukan, lanjut Ade, sambil mengatakan, apakah penerapan itu berlaku juga untuk truk, kontener dan truk berat termasuk tangki.
Hal yang sama juga disampaikan Maringin Butar-Butar, 50, sopir mobil online. Menurutnya penerapan itu sepertinya kagetan, dia mengaku saat ini memang banyak proyek yang dikerjakan di dalam tol, karenanya kemacetan terus terjadi.
“Kalau setiap hari macet, orang pun akan berpikir dulu sebelum masuk jalan tol,” katanya.
Maringin juga menyebutkan rencana itu hanya memindahkan kemacetan di jalan tol ke jalan arteri.
Pemerintah akan menerapkan pemberlakukan ganjil-genap di tol Jakarta – Bekasi Barat dan sebaliknya yang rencananya mulai akhir bulan Agustus 2017 ini mulai pukul 06:00 hingga 09:00.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono membenarkan adanya rencana penerapan ganjil-genap di Tol Jakarta-Cikampek akan dimulai dari Tol Bekasi Barat hingga keluar Tol Semanggi.
Diberlakukanya sistem ganjil-genap, kata Bambang guna mengurangi kepadatan arus lalulintas di tol Jakarta-Cikampek dan sebaliknya yang setiap harinya ada sekitar 40 ribu kendaraan dan diharapkan pemberlakukan sistem baru nanti aka nada pengurangan sekitar 50 persen kemacetan.
“Kita mendorong supaya orang-orang yang menggunakan kendaraan pribadi jadi naik angkutan umum,” ujar Bambang. “Sistemnya sama halnya dengan penerapan ganjil-genap yang sudah dilakukan di Semanggi hingga Thamrin.”
Menurutnya pemberlakuan sistem ganjil-genap pada jam-jam sibuk pukul 6 sampai pukul 9, hanya boleh (mobil) ganjil atau genap sesuai dengan tanggal kalender.
Dikatakan Bambang, kemacetan pada jalan Tol Jakarta-Cikampek sekarang bertambah disebabkan antara lain adanya pembangunan infrastruktur seperti MRT, LRT, dan Tol Jakarta-Cikampek Elevated.
“Adanya pembangunan itu membuat sebagian ruas jalan terpakai, kemudian daya tampung jalan berkurang yang menyebabkan kemacetan,” ujar Bambang.
Saat ini BPTJ tengah melakukan sosialisasi dan akan melanjutkan sosialisasi perihal penerapan ganjil-genap di Tol Bekasi Barat hingga Semanggi.
Terkait banyaknya keluhan masyarakat soal kemacetan di tol terebut, Bambang menegaskan penerapan ganjil-genap di Tol Bekasi Barat hingga Semanggi akan dilakukan secepatnya yang diperkirakan diterapkan pada akhir Agustus 2017 dan Permenhubnya segera terbit.
Untuk mengatasi pengendara yang hanya memiliki nomor ganjil atau genap saja dan berharap beralih ke kendaraan umum, pihak BPJT sudah menyiapkan 60 unit bus tambahan agar para penumpang bisa menggunakan bus dengan kapasitas lebih. (joh)