Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – United Autosports kehilangan peluang yang selangkah lagi meraih kemenangan di kelas LMGT3 di laga pembuka kejuaraan FIA WEC 2025 di Qatar, minggu akhir Februari lalu, namun mereka meninggalkan Sirkuit Internasional Lusail dengan rasa percaya diri tinggi karena memiliki peluang untuk meraih gelar juara.
Demikian pembuka artikel di fiawec.com yang ditulis Russel Atkins dengan judul “A lot celebrate” for United Atospors After “Exceptionally Strong Season Opener”.
Dengan mengandalkan kendaraan ampuh, warna papaya bergaris hitam McLaren 720S Evos, tim dari Inggris itu memasuki musim baru kejuaraan dengan penuh rasa percaya diri.
Tim itu diperkuat pebalap bronze FIA Darren Leung (#95) dan James Cottingham (#59) melaju di babak penyisihan pertama dan ketiga di antara 18 oebalap yang turun di lapangan – didukung pebalap silver Sean Gelael (#95) dan Sébastien Baud (#59) – yang pertama kali membalap bersama tim United Autosport tapi dengan mengejutkan berhasil menembus babak Hyperpole.
Pebampilan tim ini menandai kepiawaian mereka untuk kedua kalinya, setelah tahun lalu di laga final di Bahrain, kemudian pada hari berikutnya di Qatar 1812km, ketika mereka terus bertahan di depan hingga menjelang akhir lomba.
Kedua mobil United Autosports mampu mempertahankan ketahanan ban, bahan bakar dan mesin kendaraannya. Mobil yang dikemudikan Sean bernomor #95 bahkan mampu bertahan di urutan depan hingga sisa tiga perempat jalannya lomba.
Namun mereka terkena penalti drive-through saat melakukan pit-stop, sehingga Leung, Gelael dan Marino Sato kehilangan peluang untuk menang. Mereka frustrasi karena mendapat kibasan bendera finis di utuan ketujuh.
Sean terhebat
Tapi rasa penyesalan ini dapat terobati, karena Sean Gelael terpilih sebagai pebalap terhebat pada laga itu (Driver of the Day). Ini merupakan hasil pilihan penonton untuk anugerah Goodyear Wingfoot Award of 2025, karena konsistensinya yang bagus selama di dalam kokpit.

Di kala #95 merosot akibat penalti itu, mobil satunya bernomor 59 mendapat angin, ketika Grégoire Saucy melakukan tekanan terhadap Daniel Juncadella yang sedang memimpin bersama TF Sport Corvette pada jam jam akhir. Kendati ia menekan pebalap Spanyol itu, bintang dari Swiss itu belum mampu menyentuh garis finis sesuai dengan yang diharapkan, papaya #59 itu berada di P2.
Tapi hasil sebagai runner-up ini membuktikan United Autosports sudah berbuat sesuatu yang bagus di kategori FIA WEC’s LMGT3, yang sedang membangun ketangguhannya untuk maju ke laga berikutnya di Imola (18-20 April).
“Saya beberapa kali mengatakan sejak tiba di Qatar bahwa kami sebenarnya dapat memenangi laga pembuka ini,” kata Cottingham. “Para pebalap sudah berusaha keras melakukannya, tinggal selangkah lagi untuk tampil sebagai yang terbaik.”
“Ada masalah kecil dengan system transmisi gigi yang mungkin merugikan kami sekitar 40 detik. Tanpa masalah itu, bisa jadi kami akan berada di urutan terdepan. Tapi masih ada tujuh putaran lagi dan saya percaya McLaren akan berada di podium – tempat yang pantas untuk tim ini,” katanya.
Sean Gelael memberi komentar usai berlomba.
“Saya harus mengatakan bahwa saya secara pribadi kecewa, tetapi amat berterima kasih kepada tim. Selamat kepada #59 – mereka brilian dan hasil yang mereka buat memberi motivasi untuk semua anggota tim,” kata Sean Gelael.
“Kami gembira dengan progress yang kami lakukan dan berhara akan melanjutkannya di Imola, Spa dan di sirkuit lainnya. Saya amat berharap kami dapat melakukannya,” kata Sean.
Komentar senada diungkapkan CEO United Autosports Richard Dean dan Direktur Motorsport McLaren Ian James, yang menyebutkan hal positif bahwa tim di Qatar itu akan melakukan hal bagus pada lomba berikutnya.

“Lomba itu merupakan laga pembuka amat keras dan kami melakukan hal membanggakan,” kata Dean, “Kami memiliki dua mobil dalam lag aitu dan pebalapnya menunjukkan hal meyakinkan pada awal lag aini. Mendapatkan posisi urutan kedua dalam laga berat ini merupakan hal yang hebat.”
“Tim #95 juga sudah melakukan hal hebat, P1 di babak kualifikasi, posisi pole bagi Sean dan kerja keras dilakukan Marino. Menyedihkan, akhir dari usaha mereka belum seperti yang diharapkan, tetapi lomba di Imola tinggal beberapa minggu lagi. Mereka akan melakukan hal sama melalui keteguhan ambisi untuk menang,” katanya.
“Pada 20 menit akhir kemenangan sudah di tangan, Grégoire sudah di ambang juara,” kata James, dengan menambahkan, “Darren dan Sean amat bagus melakukan pole position dengan debut awal bersama McLaren. Jadi banyak yang harus kami rayakan (a lot to celebrate) di Qatar. Kami mampu bergerak dengan cepat.
“Kami mengomentari ini semua sebagai testimoni atas kerja keras pada tim mekanik da semua yang bekerja di United Autosports. Kami berusaha tampil unggul dalam setiap race. Kami sudah mengawalinya dengan baik,” kata James. (fiawec / arl)