MIMBAR-RAKYAT.COM (Indramayu) – Bebek peking mulai disukai peternak Kabupaten Indramayu, lantaran dinilai memiliki prospek usaha yang cukup cerah. Banyak peternak ayam ras dan itik yang banting stir beternak bebek peking seperti di Kecamatan Patrol, Sukra, dan Anjatan.
“Prospek usaha ternak bebek peking cukup bagus,” kata Karsono, 45, peternak di Desa Karanganyar, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, kemarin.
Karsono mengawali usaha pembesaran bebek peking dengan raihan keuntungan yang lumayan. Harga jualnya Rp18-20 ribu per kg dan keuntungan antara Rp8 ribu-Rp11 ribu per kg bebek
peking umur 35-45 hari dengan berat rata-rata sekitar 3 kg per ekor.
Dibandingkan jika beternak bebek biasa atau lokal, butuh waktu relatif lama 2 hingga 3 bulan untuk mencapai berat 2 kg sehingga biaya pemeliharaannya lebih tinggi.
“Untungnya karena harga jualnya relatif stabil dan tinggi. Tidak seperti ayam broiler harganya naik-turun,” terangnya.
Menurut dia, beternak bebek peking cukup mudah, dibanding ayam broiler. Unggas jenis ini lebih tahan penyakit, cepat besar dan kematiannya terbilang kecil. Soal pembuatan kandang
juga tidak terlalu ribet.
Soal pemasaran tidak sulit. Banyak bakul dari Jakarta siap membeli bebek peking untuk dijual ke pelanggan di restoran maupun hotel mewah. Untuk pasar lokal, bebek peking juga mulai dibeli pedagang Kaki-5 atau konsumsi rumahtangga.
“Saya memelihara bebek peking sekitar 300 ekor. Jelang hari besar sudah banyak yang menawar,” katanya. (joh)