MIMBAR-RAKYAT.Com (Jakarta) – Politikus senior PDI Perjuangan yang kini menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo meminta seluruh kader se-Indonesia menyikapi aksi pembakaran bendera PDIP.
Dia memerintahkan seluruh kader hingga tingkat akar rumput untuk mendatangi seluruh Polres dan Polda se-Indonesia dan meminta kepolisian mengusut pembakar bendera PDIP.
“Pengurus Anak Ranting, Ranting, DPC, DPD dan Fraksi PDI Perjuangan se-Indonesia wajib menyampaikan dan mendatangi, menyampaikan permintaan kepada Polres dan Polda se-Indonesia untuk mengusut, menangkap dan memproses secara hukum pembakar Bendera Partai,” tutur Tjahjo kepada wartawan, Kamis (25/6).
Tjahjo menegaskan bahwa bendera partai merupakan lambang yang harus dijaga. Oleh karena itu, seluruh kader mesti mengambil sikap ketika ada pihak yang membakar bendera partai.
“Bendera adalah Lambang Partai yang harus dijaga kehormatannya oleh anggota dan kader partai,” kata Tjahjo yang merupakan Mantan Sekjen PDIP itu.
Insiden bendera PDIP yang dibakar saat demo RUU HIP di depan Gedung MPR/DPR RI juga memancing reaksi massa PDIP di Kota Semarang.
Ketua DPC PDIP Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan massa siap bergerak. Saat ini, kata dia, para kader banteng moncong putih merapatkan barisan dan siap bergerak.
“Saya minta sedulur-sedulur massa, kader dan simpatisan PDIP Kota Semarang untuk merapatkan barisan, siap bergerak sesuai perintah pimpinan partai di pusat”, kata Hendrar, Kamis (25/6).
Wali Kota Semarang itu mengatakan, aksi pembakaran bendera PDIP di sela-sela demo RUU HIP diduga telah direncanakan. Hal tersebut, kata dia, dapat dilihat dari munculnya sejumlah status dan pernyataan disertai tagar negatif di media sosial yang menyenggol dan berupaya menyudutkan PDIP.
Hanya saja, kata dia, tren unggahan di media sosial tersebut hanya berputar pada satu lingkaran saja, yang notabene tidak berpengaruh pada PDI Perjuangan. Kemudian, lanjur Hendrar, puncaknya terjadi pembakaran bendera PDIP untuk mencari perhatian.
“Dugaan saya kok direncanakan, karena tiba-tiba muncul bendera PDIP di situ. Mungkin kesal, karena harapannya kita merespons, eh kok biasa aja, terus cari cara lain,” kata Hendrar.
Hendrar menambahkan bila fitnah yang ditujukan kepada partainya bukanlah hal baru. Fitnah tersebut, kata dia, juga tidak akan terlalu berpengaruh pada perkembangan partainya.
“Ini jenis provokasi lama, cari-cari perhatian. Maka hari ini sikap kami mendukung DPP yang akan menempuh jalur hukum. Apalagi memang aturannya tidak boleh menyebabkan kebakaran saat berdemonstrasi,” tegas Hendrar.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri diketahui telah mengeluarkan surat perintah kepada seluruh kader terkait pembakaran bendera PDIP.
Dalam surat yang dikeluarkan pada Kamis (25/6), Megawati meminta kader merapatkan barisan. Ia juga mempersilakan kader menempuh jalur hukum sambil memperkuat persatuan dengan rakyat.
“Terus rapatkan barisan! Tempuhlah jalan hukum, perkuat persatuan dengan rakyat, karena rakyatlah cakrawati partai. Sekali merdeka, tetap merdeka! Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh!” demikian bunyi surat perintah Megawati kepada seluruh kader PDIP dalam keterangan tertulis yang disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Kamis (25/6). (C/d)