MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) – Bentrokan masa pendukung kedua Capres pecah di kawasan Ngampilan-Ngabean, Jogyakarta Selasa sore, 24 Juni 2014.
Ratusan massa pendukung capres-cawapres Prabowo-Hatta dengan massa pendukung Jokowi-JK, terlibat aksi saling lempar batu di perempatan Ngabean, Kota Yogyakarta. Beruntung, bentrok tidak sampai terjadi karena petugas kepolisian yang sudah bersiaga, berhasil menghalau massa.
Menurut salah satu petugas kepolisian saat ditemui di lokasi, awalnya memang puluhan petugas sudah melakukan siaga sejak pagi.
Sekitar pukul 16.00 WIB kemudian dari arah Jalan KH Ahmad Dahlan muncul konvoi pendukung Prabowo-Hatta. Sementara massa pendukung Jokowi-JK berkumpul di Jalan Letjen Suprapto. Keduanya kemudian bertemu di perempatan Ngabean.
“Tadi kejadiannya cepat sekali tidak ada satu menit langsung hampir bentrok. Mereka sudah saling lempar batu,” kata salah satu petugas yang sudah bersiaga di perempatan tersebut.
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Slamet Santoso yang turun langsung ke lokasi mengatakan, massa dari Prabowo-Hatta usai mengikuti kampanye di Bantul, sementara massa Jokowi-JK usai mengikuti kirab budaya di alun-alun.
Di Jl Hos Cokroaminoto, tepatnya di depan Hotel Zodiak, sejumlah mobil dan motor dirusak massa. Di antaranya mobil Toyota Alphard yang mengalami pecah kaca dan bodi penyok. Ada juga Mitsubishi Pajero Sport yang pecah kacanya serta Nissan X-Trail dengan kaca berlubang seperti kena tembakan. Ada juga beberapa motor yang mengalami rusak terkena pukulan benda keras.
Tak ada korban jiwa ataupun luka akibat bentrokan yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB itu. Namun peristiwa itu membuat ruas jalan di simpang Terminal Ngabean, terutama Jalan Letjen Soeprapto-Wachid Hasyim, lumpuh total sekitar dua jam akibat berkumpulnya massa.
Kendaraan wisatawan yang memadati kawasan yang hanya berjarak 500 meter dari Jalan Malioboro itu pun harus menunggu lama demi bubarnya massa. Sedangkan sejumlah akses jalan kampung diblokade warga.
Kepala Kepolisian Kota Besar Yogyakarta Komisaris Besar Polisi Slamet Santoso yang turun langsung melerai massa menuturkan bentrok terjadi karena adanya agenda kampanye berbarengan dari massa PDIP dan PPP.
“Pendukung Prabowo jadwalnya menghadiri kampanye Rhoma Irama di Bantul, sedangkan pendukung Jokowi menghadiri kirab budaya di Alun-alun Utara,” tutur Slamet.
Informasi kepolisian, simpatisan Prabowo, khususnya massa dari PPP, dalam perjalanan menghadiri kampanye raja dangdut itu sempat melakukan perusakan posko PDIP di sejumlah titik, seperti di Brontokusuman, Sugeng Jeroni, dan Mantrijeron.
“Ada posko dan rumah warga biasa yang dilempari batu,” kata Slamet. Aksi pelemparan batu massa pendukung Prabowo itu lantas menyulut kemarahan simpatisan PDIP.
“Akhirnya memicu lagi bentrok di kandang masing-masing,” ujarnya.
Pihak kepolisian sendiri masih berjaga di simpang Ngabean hingga jelang magrib ini untuk mengantisipasi gesekan kedua kubu. (Ais)