MIMBAR-RAKYAT.Com (Purwakarta) – PJT II Jatiluhur meraup laba bersih dalam bisnis listrik dan air mencapai Rp 176 miliar pada 2016. Kenaikannya meningkat 300 persen dari tahun 2015 yang hanya Rp 50 miliar.
“Hasil audit per 28 Februari laba PJT tahun 2016 Rp 176 milyar. Ini angka luar biasa dalam pencapaian laba sepanjang sejarah di PJT ini,” ujar Direktur I PJT II Jatiluhur, Sumyana Sukandar, pada kegiatan workshop dan media gathering PJT II Jatiluhur di Gedung Grha Vidya, Selasa (7/3).
Sumyana mengungkapkan penghasilan PJT II lebih besar disumbang sektor kelistrikan mencapai 70 persen. Sisanya penjualan air untuk kebutuhan minum, mandi dan mencuci warga DKI Jakarta.
Pada 2016, lanjut dia, PJT mampu memproduksi 1,2 juta KW listrik. Nilai investasi listrik Rp 550 milyar perkilo watt.
“Untuk pengembangan energi listrik dimasa mendatang, PJT berencana membangun anak perusahaan yang disiapkan khusus memproduksi listrik, dengan asumsi pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 1 MW Rp 20 milyar,” papar dia.
Sebagai perusahaan bernaung dibawah Kementeriaan BUMN tentunya PJT tak melulu mengejar profit. PJT juga menyalurkan air untuk kebutuhan pertanian di Subang, Karawang, Bekasi hingga Indramayu.
“Semua diberikan ke para petani free (gratis). 60 persen pertanian di Jabar di airi dari Jatiluhur ini. Ini sesuai amanat PP No 07/2007, PJT bertugas mengelola sumber daya air,” pungkasnya. (joh)