MIMBAR-RAKYAT.COM (Sukabumi) – Nadliratu Yasmin, 10, menjadi korban penculikan. Tapi bocah perempuan yang masih duduk di bangku SDN I Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ini masih bernasib baik, lolos dari cengkeraman penculik.
Warga Kampung Cipanas RT 04/23, Kecamatan Cibadak ini berhasil kabur setelah lepas dari pengaruh hipnotis di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.
Penculikan berawal ketika anak ketiga pasangan M. Taofik, 58, dengan Eli Nurhayati, 42, pada Kamis (8/12) sekira pukul 14:00 berangkat ke sekolah madrasah diniyah (MD).
Sambil berangkat ke madrasah, Nadli disuruh ibunya mampir mengantarkan tabung gas elpiji kosong ke warung yang berdekatan SPBU Cipanas, Cibadak. Sejak itu Nadli lenyap bak ditelan bumi.
“Sampai petang, anak saya belum juga pulang. Padahal, biasanya sepulang sekolah dia ke tempat saya mengajar di MI (madrasah ibtidaiyah) Neglasari. Jadi saya khawatir, makanya saya cek ke rumah ternyata tidak ada,” cerita sang ibu, Eli, Jumat (9/12).
Belakangan diketahui, ternyata Nadli saat berada di SPBU Cipanas, dibawa oleh wanita paruh baya. Disinyalir, penculik menghipnotisnya, lalu membawanya pakai motor ke kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.
Ketika penculik berbelanja di salah satu minimarket di kawasan Puncak, Nadli yang disuruh menunggu di luar, tiba-tiba tersadar dari pengaruh hipnotis. Dari sanalah, Nadli langsung lari menumpang ojek dan turun di sekitar Pasar Ciawi.
Di tengah kebingungan, lantaran tidak mempunyai uang, Nadli bertemu dengan Nurdin, 28, warga Kampung Caringin Wetan RT 02/03, Desa Caringin Wetan, Kabupaten Sukabumi yang kebetulan mau pulang ke rumahnya.
Sebelum pulang ke rumahnya, Nurdin mengantarkan Nadli terlebih dulu ke Cibadak, kemudian menitipkannya ke Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Cibadak.
“Sekitar pukul 23:00, kami langsung mengantarkan anak tersebut ke rumah orangtuanya yang kebetulan baru pulang mencarinya,” terang anggota Polsek Cibadak, Briptu Sandi Praja. (joh)