Mimbar-Rakyat.com (Washington) – Tuntutan hukum terhadap Boeing Co diajukan ke pengadilan federal AS pada hari Kamis (28/3) waktu setempat, Jumat WIB. Itu merupakan gugatan pertama atas kecelakaan 10 Maret yang dialami Ethiopian Airlines 737 MAX yang menewaskan 157 orang.
Gugatan diajukan ke pengadilan federal Chicago oleh keluarga Jackson Musoni, warga negara Rwanda, dan menuduh pihak Boeing, yang memproduksi 737 MAX, telah secara cacat merancang sistem kontrol penerbangan otomatis. Demikian dilaporkan Arab News.
Pihak Boeing menyatakan tidak bisa mengomentari gugatan itu. “Boeing … bekerja dengan pihak berwenang untuk mengevaluasi informasi baru saat tersedia,” kata pihak Boing. Semua pertanyaan tentang investigasi kecelakaan yang sedang berlangsung, dikatakan, harus diarahkan ke otoritas investigasi.
Boing 737 MAX langsung “didaratkan” di seluruh dunia setelah bencana Ethiopian Airlines, yang terjadi lima bulan setelah Lion Air jatuh di Indonesia dengan korban tewas 189 orang.
Boeing mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya telah memprogram ulang perangkat lunak pada 737 MAX-nya untuk mencegah data yang salah memicu sistem anti-stall yang menghadapi pengawasan ketat setelah dua kecelakaan mematikan yang mematikan dalam lima bulan terakhir.
Kecelakaan jet penumpang Boeing di Ethiopia meningkatkan kemungkinan keluarga korban, bahkan warga non-AS, akan dapat menuntut di pengadilan AS, di mana pembayarannya jauh lebih besar daripada di negara lain, kata beberapa pakar hukum.
Keluhan hari Rabu diajukan oleh tiga anak kecil Musoni, yang merupakan warga negara Belanda yang tinggal di Belgia. Gugatan itu mengatakan Boeing gagal memperingatkan publik, maskapai penerbangan dan pilot dari sensor pesawat yang diduga salah, menyebabkan pesawat menukik secara otomatis dan tidak terkendali.
Pejabat Ethiopia dan beberapa analis mengatakan jet Ethiopian Airlines berperilaku serupa dengan 737 MAX yang terjadi dalam bencana Lion Air Oktober. Penyelidikan kecelakaan Maret, yang dipimpin oleh Kementerian Transportasi Ethiopia, masih pada tahap awal.***(janet)