Mimbar-Rakyat.com (Khost, Afghanistan) – Sedikitnya 14 orang tewas akibat ledakan bom di sebuah masjid di kota Khost, Afghanistan timur, yang digunakan sebagai pusat pendaftaran pemilih untuk pemilihan umum legislati.
Waheed Majrooh, juru bicara Kementerian Kesehatan Publik Afghanistan, mengatakan kepada Al Jazeera, lebih dari 30 orang lainnya terluka dalam serangan hari Minggu (6/5), yang terjadi di dalam masjid Yaqoubi di kota Khost.
Bom itu meledak saat warga sipil berkumpul di masjid tersebut, baik untuk melaksanakan ibadah maupun untuk mendaftar. Belum ada klaim siapa yang melakukan atau bertanggung jawab atas tindakan keji itu.
Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kelompoknya tidak terlibat dalam serangan itu.
Afghanistan dijadwalkan akan mengadakan pemilihan parlemen pada bulan Oktober.
Awal bulan ini juga terjadi pemboman di pusat pendaftaran pemilih di ibukota, Kabul, dan di provinsi Baghlan dan menewaskan sedikitnya 63 orang, melukai lebih dari 100 orang. Negara Islam Irak dan Levant (ISIL, juga dikenal sebagai ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan di Kabul.
“Serangan terhadap pusat pendaftaran pemilih, kepada pejabat pemilihan dan pekerja pemilu jelas (merupakan tindakan) lawan dari pemerintah (yang) mencoba menggagalkan pemilihan yang ditunggu-tunggu,” kata Jennifer Glasse dari Al Jazeera, melaporkan dari Kabul.
Diperkirakan satu juta orang telah terdaftar ambil bagian dalam pemungutan suara sejak proses dimulai bulan lalu.***(edy t)