Mimbar-Rakyat.com (Jakara) -Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman Sudjatmiko menjelaskan maksud dari gagasan Menhan Prabowo terkait penguatan aparat sebagai solusi mendamaikan Papua.
Menurutnya, penguatan aparat justru untuk mencegah terjadinya perilaku kekerasan di Papua. Ini disampaikan usai ditanya mengapa Prabowo menawarkan gagasan perkuat aparat dalam debat perdana, meski para peneliti berkata bahwa justru aparat lah yang menjadi sumber kekerasan di Papua.
Budiman memulai dengan menjelaskan bahwa yang dimaksud aparat oleh Prabowo adalah bukan hanya TNI/Polri, tetapi juga aparatur sipil negara (ASN) pelayan masyarakat.
“Ketika Pak Prabowo bicara aparat, itu bicara aparat keseluruhan. kesejahteraan aparat, dan meningkatkan skill aparat, capacity building lah istilahnya. Begitu,” kata Budiman dalam tayangan Gaspol! Kompas.com, dikutip Kamis (21/12/2023).
Oleh karena itu, Prabowo disebut ingin menyejahterakan terlebih dulu para aparat tersebut. Dalam upaya menyejahterakan, Prabowo turut menyisipkan pendekatan masyarakat kepada para aparat, seperti dialog dan pemberdayaan.
“Supaya masyarakat Papua, aparat Papua yang bekerja di Papua, maupun orang Papua sendiri, bertutur pada pendekatan-pendekatan memberdayakan, berdialog, supaya tidak korupsi, supaya tidak melakukan kekerasan,” ujarnya.
Budiman menerangkan, gagasan Prabowo ini juga akan dilakukan dan diterapkan di seluruh Indonesia, tidak hanya di Papua. Para aparat, jelas dia, juga akan ditambah pengetahuan, wawasan dan kemampuan mereka untuk melayani masyarakat.
Menurutnya, cara-cara seperti ini solutif untuk mendamaikan, terutama di Papua saat ini. “(Aparat) disesuaikan skill mereka, pengetahuan wawasan dan keterampilan mereka untuk bisa mendayagunakan perkembangan-perkembangan teknologi baru, untuk melakukan pelayanan publik, menyejahterakan, membangun, seperti itu,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, dalam debat capres perdana, 12 Desember lalu, Prabowo bilang bahwa tidak mudah menyelesaikan konflik di Papua. Dia menyinggung tentang kekuatan asing yang menginginkan Indonesia terpecah belah.
“Masalah Papua adalah rumit karena di situ terjadi suatu gerakan separatisme dan gerakan separatis ini kita sudah ikuti cukup lama,” kata Prabowo.
“Kita melihat ada campur tangan asing di situ dan kita melihat bahwa kekuatan-kekuatan tertentu selalu ingin Indonesia disintegrasi dan pecah,” ujarnya.
Prabowo menyebut, kelompok teroris Papua kerap kali menyerang warga Papua sendiri. Bahkan, orang tua, perempuan, dan anak kecil yang tak bersenjata diteror oleh kelompok separatis ini. Oleh karenanya, jika terpilih sebagai Presiden RI selanjutnya, Prabowo berjanji untuk melindungi rakyat Papua.
Salah satu caranya, dengan memperkuat aparat keamanan. “Jadi rencana saya, pertama adalah tentunya menegakkan hukum, memperkuat aparat-aparat di situ,” ujarnya. (ds/sumber Kompas.com)