Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Bupati Kuningan mendukung adanya kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka yang akan diberlakukan mulai Januari 2021  yang dinyatakan Mendikbud Nadiem Makarim, namun menurutnya harus ada pengawasan ketat dari orangtua.

“Saya mendukung, kendati sebenarnya saya lebih pilih proses daring. Namun karena daring sulit dikontrol, termasuk saya sendiri sulit mengontrol anak saya  saat belajar daring, jadi saya dukung KBM tatap muka,” kata Bupati H Acep Purnama, Rabu, di Pendopo Kuningan.

Ia pun mengevaluasi KBM tatap muka yang pernah dilakukan di Kabupaten Kuningan selama satu bulan, masih ada kerumunan saat jam pulang sekolah.

“Pelaksanaan simulasi meski sudah berjalan baik tapi masih banyak hal yang terlupakan dan belum sesuai standar yang diharapkan di antaranya masih ada kerumunan,” paparnya.

Ia berharap agar saat penyelenggaraan KBM tatap muka nanti, penyelenggara pendidikan mempersingkat jam pelajaran, dan kapasitas  siswa saat sekolah menjadi 50 persen.

“Jadi jangan sampai pulang sekolah dengan waktu yang dikurangi anak-anak tidak langsung pulang ke rumah, main dulu. Saya mengerti mereka jenuh tapi dengan kondisi ini harus mohon mengerti dulu,” jelas Acep.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengumumkan keputusan diizinkannya sekolah tatap muka yang akan dimulai Januari 2021.

“Mulai Januari 2021, kebijakan pembelajaran tatap muka dimulai dari pemberian izin oleh pemerintah daerah atau kantor wilayah atau kantor Kementerian Agama dan tetap dilanjutkan dengan izin berjenjang dari satuan pendidikan dan orang tua,” ujar Nadiem Makarim dalam pesan virtual, Jumat lalu.

Mendikbud pun membeberkan syarat dan panduan dalam pelaksanaan sekolah tatap muka yang diterapkan pada masa pandemi Corona COVID-19.  (dien/arl)