MIMBAR-RAKYAT.Com (Surabaya) – Aksi ribuan buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) Jawa Timur mendesak Presiden Joko Widodo segera membatalkan pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Kerja sesegera mungkin. Mereka pun mengancam akan menggelar aksi yang lebih besar lagi.
Hal itu diungkapkan massa aksi saat memblokade frontage road sisi barat Ahmad Yani, Surabaya, Rabu (11/3). Mereka sebelumnya juga sempat melumpuhkan lalu lintas di Bundaran Waru.
“Kami aliansi Getol Jatim, dengan ini memerintahkan dengan tegas kepada Presiden dan DPR RI untuk membatalkan pembahasan RUU Omnibus Law,” kata koordinator aksi Dony Ariyanto.
Dia juga meminta seluruh elemen masyarakat terus melakukan perlawanan, jika pemerintah bergeming terhadap tuntutan ini.
“Dan kami aliansi Getol menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk melakukan perlawanan apabila presiden dan DPR RI masih melanjutkan pembahasan RUU Omnibus Law,” kata dia.
Dony menyatakan Getol akan kembali menggelar aksi turun jalan pada Senin (23/3) mendatang jika pemerintah masih ‘tutup kuping’. Aksi itu disebut akan diikuti oleh elemen buruh dan mahasiswa dengan jumlah yang lebih besar.
“Kita akan turun aksi lagi tanggal 23 (Maret), kosongkan pabrik, kosongkan kampus, hidup buruh, hidup mahasiswa!,” katanya.
Sementara itu, Sekjen DPW FSPMI Jatim, Jazuli, mengatakan aksi 23 Maret mendatang akan kembali dilakukan di Bundaran Waru. Bundaran tersebut merupakan akses lalu lintas utama Surabaya dengan kabupaten tetangganya.
Ia mengatakan Getol lebih memilih menggelar aksi ini di jalan dari pada di depan gedung pemerintahan, lantaran pihaknya sudah tak percaya lagi dengan pemerintah daerah.
“Kita sudah nggak punya pemerintah. Mereka hanya diam melihat rakyatnya dalam bahaya,” katanya.
Getol, kata Jazuli, juga akan memblokade seluruh lalu lintas di sekitaran lokasi. Termasuk akses perbatasan Sidoarjo-Surabaya dan Gerbang Tol Waru juga akan ditutup.
“Kemungkinan kita lakukan (penutupan). Hari ini kita toleransi dengan pengguna jalan lain. Kami akan totalitas sehari penuh, harapan kami pemerintah lihat reaksi rakyat,” ucap Jazuli.
Pantauan di lokasi, massa Getol berangsur mulai meninggalkan lokasi menjelang malam. Jalan Frontage Road sisi barat Ahmad Yani pun sudah berfungsi seperti semula.
Getol sendiri dianggotai elemen buruh, mahasiswa, dan LSM. Di antaranya YLBHI-LBH Surabaya, KASBI, SP KEP, FS PMI, LAMRI, SP Danamon, Walhi Jatim, SBI, FBTPI, KPA Jatim, dan SPN Gresik.
Kemudian SPBI, BEM SI, PMII, FNKSDA, IMM Surabaya, GMNI Surabaya, Bara Api, KSBSI, SPSI LEM, Laskar SPN SDA, Kader Hijau Muhammadiyah, Kamiparho SBSI, Jarkom, Wadas, KSN, Kontras, dan P2KPI. (C/d)