Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Perdebatan dipilihnya Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden dari Prabowo Subianto belum usai. Sampai hari ini, tidak sedikit publik yang masih bertanya, siapakah yang memilih Gibran menjadi pendamping Prabowo di Pilpres 2024.
Menjawab keraguan itu, Prabowo Subianto dengan tegas menjelaskan tidak ada pihak yang menentukan, selain dirinya. Menurut Prabowo, pemilihan Gibran juga tidak dapat diartikan sebagai dinasti politik seperti yang digadang-gadang selama ini.
“Saya katakan di sini saya yang meminta dan saya yang memilih, tidak ada itu dinasti, kalau dinasti merah putih apa salahnya? kalau dinasti patriotik apa salahnya? kalau keluarga memberi anak-anaknya untuk republik apa salahnya? kita harus bersyukur terhadap keluarga yang memberi anak-anaknya untuk republik ini,” kata Prabowo saat berpidato dalam acara Waktu Indonesia Maju di Sentul International Convention Centre (SICC), Minggu (10/12/2023).
Menurut dia, jika ada yang mengatakan wakil yang dipilihnya terlalu muda, maka dia mengingatkan terhadap sejarah panglima besar waktu perjuangan yang masih berumur 29 tahun dan mimpin perang lawan penjajah.
“Anak muda, sepengalaman saya kalau diberi tugas dia akan matang kalau tidak diberi kesempatan ya tiak akan matang,” tegas Prabowo Subianto.
Dia pun mengingat kala berdinas di militer, dirinya selalu dicap seorang yang termuda menjadi pemimpin baik sebagai komandan kompi dan komandan batalyon, hingga menjadi jenderal.
Prabowo: Mas Gibran, Harus Bangga dengan Orangtuamu
Banyak yang mencibir jabatan dan pangkat yang diterima karena anak dari tokoh nasional Soemitro Djojohadikusumo atau pun menantu dari Presiden Soeharto.
Namun, Prabowo dengan lantang menjawab, setiap misi dan tugas membawa ransel berat ke medan yang mendaki tidak ada satu nama yang disebutkan membantunya.
“Selalu dikaitkan oh dia itu naik pangkat karena anaknya Pak Soemitro karena mantunya Pak Harto, kalau gw naik gunung gendong ransel di mana Pak Mitro? Di mana Pak Harto? Kita hormat, kita bersyukur kepada orangtua kita,” jelas Prabowo.
“Jadi Mas Gibran jangan ragu-ragu mas! Kau harus bangga dengan orangtua mu, saya aja bangga kok!” Prabowo memungkasi.
Survei LSI
Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas dari ketiga calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Dengan hasil tertinggi ditempati pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Pada Desember 2023 ini survei kami menemukan pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran itu tingkat elektabilitasnya atau dukungan masyarakat ada di angka 45,6 persen,” kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan saat jumpa pers, Minggu (10/12/2023).
Angka itu kemudian disusul dengan urutan kedua yang ditempati pasangan nomor urut tiga, Ganjar Pranowo – Mahfud Md di angka, dan pasangan nomor urut tiga, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan angka 22,3 persen.
“Angka-angka ini untuk Prabowo cenderung mengalami peningkatan dari Oktober 2023. Anies juga cenderung mengalami peningkatan dari Oktober 2023. Sedangkan Ganjar-Mahfud cenderung mengalami penurunan dibandingkan dengan Oktober 2023,” terang dia.
Tentang Survei
Adapun faktor naiknya elektabilitas Prabowo-Gibran, diprediksi karena data penurunan angka responden yang belum memilih dari 18,3 persen turun menjadi 8,3 persen. Ditambah, perpindahan suara dukungan Ganjar-Mahfud beralih ke Prabowo-Gibran.
“Jadi, yang pada Oktober lalu belum menentukan pilihan banyak berpindah ke Prabowo. Dan sebagian kenaikan dari Prabowo berasal dari penurunan suara Ganjar,” tuturnya.
Sementara untuk pasangan Anies-Cak Imin tidak terlalu berpengaruh terhadap kenaikan yang didapat pasangan Prabowo-Gibran. Malah, pasangan nomor urut satu ini mengalami kenaikan meskipun masih berada di posisi ketiga.
“Anies tidak mendapatkan dampak negatif dari kenaikan suara Prabowo, malah mengalami kenaikan,” kata dia.
Adapun survei yang dilakukan pada awal Desember 2023 ini turut memakai metode random digit dialing (RDD) dengan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Melalui 1426 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Dengan margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2.6% pada tingkat kepercayaan 95%. (ds/sumber Liputan6.cm)