Bagaimana timbangan perbuatan Anda tahun 2020? Mudah-mudahan lebih banyak menghasilkan hal baik daripada hal buruk.
Manusia adalah tempat segala lupa oleh karena itu kita diminta untuk saling mengingatkan, agar kalaupun menyimpang tidak terlalu jauh, agar kalau berbuat salah, segera kembali ke jalan yang benar dan bertaubat.
Tentu saja dengan cara-cara yang baik. Kalaupun kemudian yang diingatkan itu marah atau tidak mau mendengar, itu bukanlah urusan kita. Bahkan nabi pun diingatkan Allah bahwa tugas mereka hanyalah mengingatkan.
Sebenarnya kita patut bersyukur kalau ada kawan yang mengingatkan, tetapi egoisme kita terkadang membuat kita membantah, bahkan marah. Itupun sudah disebutkan Sang Pencipta, betapa manusia yang diciptakan dari tetes air mani, setelah bentuknya sempurna, malah sombong tidak mensyukuri nikmat yang didapatnya. Dia merasa faktor dirinyalah yang memberi dia sukses dan keberhasilan, kerja kerasnya yang menjadikannya kaya, terkenal, hebat, dan dipuja disana-sini.
Semoga menjelang berakhirnya tahun 2020 dan menyongsong tahun 2021, kita semua diberi sikap syukur atas segala yang diberikan Sang Pencipta, terutama kesehatan karena berhasil selamat dari terjangan Covid 19 yang menewaskan jutaan orang di seluruh dunia. Apapun yang kita peroleh tidak akan ada gunanya ketika kita menjadi korban, tidak dapat meneruskan kerja dan mengisi kehidupan dengan tindakan baik.
Ya, tahun 2020 ini memang ditandai dengan pandemi Covid yang melanda bumi tempat kita berpijak, yang tidak dibayangkan bakal terjadi oleh siapapun. Wabah ini menyatukan dunia karena dampaknya yang dahsyat, telah membunuh 1,72 juta orang sampai minggu keempat Desember ini, dengan 78,3 juta orang terkena Covid. Kematian terbesar ada di Amerika Serikat yakni 323.000 meninggal dunia, diikuti India 146.000 korban jiwa. Di Indonesia teradapat 678.000 kasus dengan korban 20.257 tewas, terbanyak di Jawa Timur 5303 disusul DKI Jakarya 3101 kematian.
Pandemi juga membuat banyak perusahaan hancur lebur, para tenaga kerja diberhentikan dan menjadi penganggur. Ekonomi secara umum berhenti dan terhambat. Khususnya rakyat kecil semakin menderita. Mudah-mudahan kita masih bisa hidup dalam kelapangan.
***
Jadi kalaupun ada destination statement, wish lists untuk tahun 2021, maka yang pertama dan utama adalah semoga kita masih diberikan kesempatan untuk kalifah di dunia ini. Semoga masih diberi waktu untuk memperbaiki segala kekurangan dan kesalahan yang telah kita perbuat di tahun-tahun silam. Minimal untuk menyeimbangkan timbangan, apabila kita sulit untuk membuat timbangan positif lebih banyak dari negatif, agar kelak ketika menghadap Yang Maha Kuasa tidak ada beban berat di pundak.
Selama ini barangkali, memasuki tahun baru kita membuat target-target yang sifatnya duniawi, pencapaian keberhasilan yang dapat terlihat mata, yang bersifat material. Tetapi barangkali kini ada baiknya kita memasukkan pencapaian sisi spiritual sebagai salah satu indikator berhasil tidaknya kita mencapai tujuan hidup.
Kita menyaksikan sendiri betapa orang-orang di sekeliling berguguran, entah di rumah, di tempat kerja, di lingkungan pendidikan, atau kolega, teman sekolah dulu, orang yang pernah bekerja sama dengannya. Kalau dulu kita mendengar kabar seseorang sakit lalu meninggal, kini yang terjadi kita mendengar kabar kematian dulu, baru tahu apa penyakitnya.
Kematian menjadi sesuatu yang dekat dan nyata, meski sebenarnya dulu pun begitu, tetapi karena adanya virus Covid19, mendadak jadi perhatian kita. Apalagi pernah kontak fisik karena sama-sama menghadiri suatu acara, karena satu kantor, dst.
Umur memang di tangan Tuhan, tetapi kita wajib menjaga diri sebaik-baiknya, yang dalam bahasa umum disebut, mengikuti protokol kesehatan. Kalau tidak mendesak, jangan ke luar rumah. Kalau ke luar rumah, jangan lupa pakai masker, seandainya perlu pakai face shield, sebaiknya pakai baju tangan panjang. Lalu jangan lupa cuci tangan dengan sabun, sesering mungkin khususnya apabila kita menyentuh beberapa barang atau sesuatu.
Jadi, sesederhana itulah permintaan kita untuk tahun depan. Tetapi hanya dengan itu kita lalu bisa berbuat banyak, yakni apabila umur kita masih diberikan oleh Sang Pencipta.
Dan tentu saja karena merupakan mahluk yang percaya padaNya, percaya pada takdirNya, maka kita harus menyadari apa yang dilakukan semua hanyalah rencana. Kita hanya berusaha dan semua terpukang padaNya.
Mari tidak lupa kita berdoa, di saat biasa, maupun di tengah malam ketika disebutkan doa akan lebih didengar Yang Maha Rahman dan Maha Rahim. Agar di tahun 2021 kehidupan kita lebih baik, begitu pula kehidupan di lingkungan keluarga, sampai pada negara dan bangsa Indonesia.
Amiin.
oOo
Jakarta 25122020.