MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau [Ahok] , membuat pelajar Islam yang tergabung alam Ikatan Pelajar Muhamadiyah (IPM) terperangah, karena pengetahuan Ahok tentang Islam begitu mendalam. Ia memberikan kuliah umum di hadapan ratusan pelajar yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), di kampus Universitas Muhammadiyah Prof Hamka (Uhamka), Jakarta Timur 17/11/2014..
Ahok memberikan kuliah umum dengan metode tanya jawab. Ia beberapa kali sempat mengutip beberapa ayat Quran dan hadis saat menjawab beberapa pertanyaan para pelajar tersebut. Salah seorang pelajar, Diana, menyebut Ahok seperti ustaz lantaran kuliahnya itu.
“Saya melihat Pak Ahok ini seperti ustaz, bukan seperti gubernur. Karena Pak Ahok bisa menghapal ayat-ayat Al Quran, kita saja belum tentu bisa menghapalnya. Mungkin nanti Pak Ahok akan menjadi ustadz suatu saat nanti,” ucap Diana.
Bahkan oleh pelajar lainnya, Ahok bahkan didoakan agar mendapat hidayah. “Kami semua di sini mendoakan agar Pak Ahok mendapat hidayah,” kata salah seorang pelajar lain asal Aceh.
Ucapan pelajar itu kemudian dijawab Ahok. Menurut dia bukan baru pertama kali ini dirinya mendapat panggilan [ustaz] dan diharap mendapat hidayah. Ia sudah 3 kali disebut ustaz, karena mengetahui sedikit tentang ajaran Islam.
“Maklum saja, saya SD dan SM saya di sekolah Islam,” ucap Ahok.
Karena kemampuannya itu, Ahok bahkan pernah diminta berpindah keyakinannya. Pindah keyakinan itu juga diharapkan agar karir politiknya sukses.
“Banyak yang minta, kamu jadi mualaf saja, biar nanti ketika terpilih (Sebagai Bupati Belitung Timur) pasti suaranya melejit hingga 80%,” ucap mantan Bupati Belitung Timur itu.
Namun Ahok menolak permintaan tersebut. Kepada salah seorang kerabat yang pernah menawarkan berpindah keyakinannya itu, dirinya mengatakan tidak akan berpindah keyakinan karena alasan politik.
“Waktu itu ada abang saya bilang, Hok, kamu ini sudah komplet. Satu kurangnya, belum mengucapkan 2 kalimat syahadat,” kenang Ahok.
“Saya bilang ke abang saya, ‘itu bagus karena saya tidak berani jual agama, bang’,” lanjut Ahok.
Ahok kemudian bercerita tentang kisah Nabi Muhammad SAW yang bersedih, lantaran tidak bisa mengajak pamannya, yaitu Abu Thalib, yang hingga kematiannya belum menjadi seorang muslim.
“Kalau masalah hidayah, Nabi Muhammad pun bersedih karena Abu Thalib tidak bisa jadi muslim hingga dia mati. Ia mengadu kepada Tuhan, dan apa jawab-Nya, hidayah itu milik-Ku, bukan milikmu,” ucap Ahok.
Karena itu, Ahok mengaku banyak pihak yang menentangnya dan melarang dirinya menghadiri acara-acara keagamaan. “Yang sering dengar ceramah saja, belum tentu dapat hidayah, apalagi yang nggak pernah dengar ceramah.”
“Makanya saya selalu minta, kalau ada acara ceramah agama, saya minta untuk diundang,” pungkas Ahok.
Menjelang pelantikan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta, sejumlah ormas menolak. Bahkan penolakan ada yang dilakukan melalui unjuk rasa anarkis.