Tuesday, April 01, 2025
Home > Cerita > Cerita Buku > Cinnamon Cookies – Laboratorium Kehidupan multi dimensi,   Catatan A.R. Loebis

Cinnamon Cookies – Laboratorium Kehidupan multi dimensi,   Catatan A.R. Loebis

Cinnamor Cookies. (arl)

“Don’t judge book by its cover”; Buku mungil ini ditulis dengan rasa dan hati, kisah perjalanan hidup dan kehidupan manusia, yang membolak-balik perasaan, menggetarkan senar jiwa, mengaduk-aduk lubuk sukma.

Kisah yang berangkat dari kejadian sebenarnya yang diungkap dalam buku ini memang tidak sederhana. Ini lah perjalanan anak manusia, ada pertemuan, jodoh, percintaan, penantian kelahiran berkepanjangan, survival kehidupan, kematian dan kepasrahan terhadap zat Illahiah, sang pemilik jiwa dan raga manusia.

Inilah rangkuman kisahnya: Bagaikan kayu manis. Begitulah kisah Ata, seorang wanita dalam buku ini, yang mengarungi pahit manisnya kehidupan. Meski terjal dan berliku, Ata menyadari bahwa perjalanannya merupakan skenario Allah Ta’ala yang harus dinikmati prosesnya. 

Grand design yang Maha Kuasa dirasakan saat Allah Ta’ala mempertemukan dengan seorang pria yang kemudian menjadi jodohnya. Mengawali mahligai rumah tangga, perjalanan Ata dan AL sempat tergoncang. Namun perjalanan perjalanan pernikahan yang berliku itu memberi Pelajaran kepada Ata bahwa mencintai seseorang hendaknya karena Allah Ta’ala.

Cinnamon Cookies adalah judul buku ini. Cinnamon Cookies adalah nama biskuit, kesukaan Raisya, bocah down-syndrome yang sempat membuat pecah hati AL dan Ata, bocah yang dinantikan 10 tahun tapi hadir di dunia ini dengan kelainan jiwa. Cinnamon Cookies adalah biskuit kesukaan Raisya, bahkan ia bisa membuatnya ..yang pada perjalanan kehidupan akhirnya dipatenkan dan dijual di toko dan swalayan.

Cinnamon Cookies adalah laboratorium kehidupan yang tak akan cukup dibaca hanya sekali dua kali. Buku ini sederhana tetapi dalam sekali arti dan maknanya, makanya jangan dinilai dari bentuk dan kulitnya (don’t judge by it’s cover).

Teks multi dimensi

Cinnamon Cookies merupakan buku mungil berukuran 14 X 20.5 cm dengan kulit hard-cover dan tebal isinya 125 halaman.

Buku ini semacam biografi dengan penulis samaran Pena Cahaya Sahabat Surga yang terinspirasi dari kisah Harun Rahimahullah, Martha & Raisya, diterbitkan secara spesial oleh Yayasan Cahaya Sahabat Surga, Jawa Timur, 2023.

Buku yang ditulis dengan gaya orang pertama tunggal ini alur ceritanya dikisahkan dengan cara bertutur, penulisnya ingin menyampaikan isi hatinya kepada pembaca, terkadang ia seolah berbicara kepada dirinya sendiri, pada momen lain ia melaporkan kepada Allah SWT tentang isi hatinya, baik ketika sedih, perih mau pun saat gembira.

Uniknya buku ini, terkadang pembaca menemukan kesan adanya perubahan suasana hati pada sang tokoh, karena ketika membalik lembaran halaman, tiba-tiba warna dasar halaman berbeda, bisa pula ukuran huruf dan bentuk alinea  pun berbeda.

Tiba-tiba pada beberapa halaman tertentu, ada khusus stiker yang bisa dicopot, bentuknya umumnya kesukaan anak atau bocah berangkat remaja, seperti kupu-kupu, payung, kembang, sepatu, dedaunan, bintang, bulan, kacamata, asmaullah dan lainnya.

Tapi jangan salah, buku ini pun mirip pula dengan buku agama. Lihat apa yang ditulis ketika membuka lembaran awalnya: Bismillah..Senyum yang paling indah adalah//ketika kamu tersenyum menerima// ketetapan Allah Ta’ala// Allah Ta’ala perjalankan k\\ita di muka bumi ini// Adalah untuk belajar ridho akan kehendakNya // Sampai Allah Ta’ala panggil kita // di kehidupan yang abadi//.

Sebelumnya, Eyang Pi, memberi petuah, yang isinya membuka latar kandungan buku. Begini katanya:

Raisya sayang,

Setiap orang haruslah menyadari bahwa “Allah menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar.” (Ar-Rahman.14).

Kemudian Eyang Pi yang senyatanya adalah eyang Raisya melanjutkan: “Kelahiran Amalia Putri Al Rasyid harus disyukuri sepenuhnya, bagaimana pun keadaannya, karena itu kehendakNya. Perjalanan kehidupan Bunda Martha terkendala akan banyak hal dan harus dihadapi dengan lapang dada dan hati yang ikhlas. Tetapi, yakinlah bahwa Allah telah menyiapkan jalan keluar untukmu dengan ridhoNya dan Raisya adalah anugerah dari Allah. Seluruh yang diciptakan Allah Ta’ala tidak ada yang sia-sia, semua sudah sempurna karena Allah Ta’ala. Kita harus yakin dan bersyukur.”   

Salah satu ilustrasi dalam buku kehidupan Cinnamon Cookies. (arl)

Petuah Eyang Pi ini amat membekas di lubuk  hati Ata. Ayo kita baca apa yang dikatakan Ata: “Seharusnya kita bersyukur kepada Allah karena setelah sepuluh tahun akhirnya kita punya anak. Jika Allah memberikan anak yang berbeda kepada kita ya gak apa-apa. 

“Yuk jadikan itu laboratorium kehidupan kita. Entah dari mana aku mendapatkan kekuatan untuk menyebutkan itu semua jika bukan karena Allah Ta’ala.

(Menjadikan laboratorium kehidupan – adalah istilah Ata dan AL dalam menyikapi buah hati tercinta. Bagaimana denganmu?) 

Tulisan dan pertanyaan di atas tertulis dalam kotak kecil (hal. 78). Nah, ini merupakan bagian lain dari keistimewaan buku ini, mengajak pembaca untuk ikut merasakan apa yang dirasakan dan bahkan mengajak untuk menuliskannya dengan menyediakan boks kosong untuk tempat menulis.

Inti terdalam dari hubungan kehidupan manusia, tertulis pada halaman yang diambil melalui hadis: Dari Abu Hurairah – Nabi Solollohu Alaihi Wassalam bersabda – “Ada tujuh golongan dimana Allah akan memberikan naungan pada mereka pada hari yang tidak ada naungan kecuali naunganNya (pada hari kiamat), di antaranya…Dua orang yang saling mencinta karena Allah. Berkumpul dan berpisah karenaNya.”

Usai membaca hadis ini, pada halaman berikutnya ada beberapa poster untuk anak-anak dan pada halaman berikutnya ada tulisan: Pesan dan makna hadis itu dalam sekali ya..Hmm apakah kamu dan pasanganmu sudah saling mencinta karena Allah Ta’ala?  Di bawah tulisan itu ada dua boks kosong dengan masing-masing judul..Saat ini kami…dan Harapan kami.. Nah pembaca silahkan isi kesan masing-masing dalam boks itu. Ia mengimbau pembaca memasuki laboratorium itu. Ketika menuliskan ini, duh betapa nelangsanya, Ata sudah ditinggalkan suaminya yang pergi mendahuluinya ke alam baka.

Sebagai teks, buku ini memiliki beragam dimensi, di antaranya sebagai hiburan anak (banyak stiker), sebagai tuntunan keimanan (banyak hadis dan ayat suci), sebagai pedoman hidup dan pembuka pintu hati.

Ilustrasi Cinnamoon Cookies. (arl)

Cinnamon, juga sebagai saluran pelepas dahaga Ata yang pada ujungnya terasa sebagai hypno-writing yang menimbulkan sentuhan jiwa, renungan dalam dan panjang.  

Ata menutup Cinnamon dengan nasihat dari papanya, Eyang Pi, saat ia hampir putus asa, dengan ungkapan: Ata percaya saja sama Allah. Allah yang mengatur segalanya.

Ata menemukan ketenangan setiap Papa menyatakan hal itu. Bagaimana tidak? Papa atau Eyang Pi itu, adalah wartawan harian Surabaya Post, bernama Soeharto, yang mengalami momen mengerikan ketika menjadi salah satu penumpang yang selamat ketika pesawat haji jatuh di Kolombo, Sri Lanka,  pada 15 November  1978 saat pulang meliput peribadahan haji di Tanah Suci. H Soeharto salah seorang penumpang yang selamat di antara 183 penumpang yang hidup dari 262 penumpang yang menaiki pesawat nahas itu.

Nah, Cinnamoon Cookies, merupakan buku pertama dari rencana menerbitkan serial Raisya Cookies of Love, Rasa dan Hati.

Laboratorium kehidupan ini pun bergerak karena adanya sentuhan rasa dan hati –  dari sanubari paling dalam.  (arl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru