Jakarta – Kandidat calon gubernur petahana Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah setuju dirinya maju ke Pilgub DKI 2017 bersama Djarot Saiful Hidayat sebagai cawagub dari PDIP. Praktis, Ahok tak jadi menggandeng PNS DKI, Heru Budi Hartono.
“Sinyalnya, kalau PDIP berarti sama Pak Djarot. Beliau bilang kan, ‘Kalau Pak Heru kan enggak kenal, mesti mendaftar (ke PDIP),” kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (17/8/2016).
Heru adalah Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemprov DKI Jakarta. Heru sebelumnya juga disebut Ahok bisa saja mendaftar menjadi kader PDIP, supaya PDIP punya representasi dalam formasi cagub-cawagub. Namun itu tak dilakukan Heru.
“Pak Heru kan tidak mendaftar ke PDIP,” kata Ahok.
Restu Megawati didapat Ahok saat Ahok bermaksud menjemput Megawati di Kantor DPP PDIP untuk menghadiri perayaan Kemerdekaan RI di Istana Negara. Namun Megawati tak jadi bersama Ahok ke Istana, dan Ahok dipersilakan duluan saja ke Istana. Namun mereka sempat makan empek-empek bareng saat di Kantor DPP PDIP.
“Bu Mega ada tiga opsi, tapi Bu Mega lebih cenderung sama petahana. Tapi kan PDIP butuh proses,” kata Ahok.
Tiga opsi yang dimaksud adalah opsi mendukung Ahok selaku petahana, opsi mendukung tokoh hasil penjaringan PDIP, dan opsi mencari calon di luar mekanisme.