Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Anis Baswedan, Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, menyatakan tidak pernah dan tidak akan pernah megunakan buzzer, jika dia terpilih sebagai Presiden. Selama menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, dia mengatakan, tak pernah menggunakan buzzer untuk melawan kritik masyarakat. Justru, katanya, sebagai penjabat negara ia selalu membuka ruang kritik untuk publik.
Buzzer merupakan jasa dari orang yang dibayar untuk mempromosikan, mengkampanyekan seseorang, atau berusaha menutup hal negatif terkait seseorang. Buzzer adalah orang atau kelompok yang mendengungkan informasi melalui media sosial terus menerus agar tersebar di tengah masyarakat, dengan bayaran tertentu.
Anies Baswedan, ketika bicara pada acara Dialog Capres 2024 bersama Persatuan Wartawan Indonesia di kantor PWI Pusat, Gedung Dewan Pers, Jakarta, Jumat (1/12), berjanji tidak akan menggunakan buzzer. Dia menghimbau pers untuk menjalankan fungsi kontrol sosial dan mendidik masyarakat dengan membuka ruang kritik dan memberikan ruang yang sama kepada pemerintah untuk menjawab kritik tersebut dengan data dan fakta yang dimilikinya.
Pada kesempatan sama Anies Baswedan mengimbau pers harus menghindari berita- berita provokatif karena dapat memperkuat polarisasi di masyarakat, apalagi saat masa kampanye jelang Pemilu 2024.
“Berita-berita provokatif hanya akan menguntungkan buzzer dan memperkuat polarisasi di masyarakat. Jadi, jangan beri “feeding” kepada buzzer,”ujar Anies Baswedan
Pers, katanya, harus netral dan objektif. Tapi, dalam hal-hal tertentu, misalnya melihat kejahatan, jelas harus berpihak memerangi kejahatan.
Ditanya, jika dia terpilih sebagai Presiden apa programnya terhadap proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Dia menyatakan, masalah itu akan dia sikapi sesuai kebutuhan. Apakah mendesak atau tidak, bila dibandingkan dengan bidang lain.
Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun yang mendampingi Anies dalam diskusi itu mengatakan, acara dialog Capres Bersama PWI digelar sebagai bagian dari perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2024. Acara puncak HPN itu akan berlangsung di Jakarta tanggal 9 Februari 2024 mendatang.
Diskusi ini juga dihadiri Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, serta sejumlah tokoh pers dan para wartawan dari berbagai media.
Sebelum dengan Capres Anies Baswedan, PWI sudah menggelar acara dialog dengan Capres Ganjar Pranowo, Kamis (30/11) lalu, di tempat yang sama.***(edy)